A. Latar Belakang
Kemajuan sistem informasi manajemen telah menyebabkan
terjadinya perubahan yang cukup cepat dalam bentuk pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen, baik pada level operasioanal atau (pelaksana teknis) serta pimpinan pada semua
jenjang. Perkembangan
ini juga telah menyebabkan perubahan -perubahan tugas hamir pada semua manajer dalam pengambilan
keputusan, mereka dibebani untuk selalu mendapatkan informasi paling tepat yang dapat digunakan dalam proses penetapan keputusan.
Perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan, terkhusus dalam dunia pendidikan merupakan kegiatan manajerial yang
pada dasarnya
merupakan proses pengambilan keputusan dan semua kegiatan tersebut membutuhkan
informasi.
Informasi yang
dibutuhkan oleh para manajer, termasuk pengelola pendidikan, disediakan oleh
suatu sistem informasi manajemen (SIM), maksudnya adalah sebuah sistem yang menjadi sumber informasi
untuk manajer secara teratur. Informasi ini digunakan sebagai dasar untuk melakukan pengawasan dan penilaian aktifitas juga hasil yang ingin dicapai.
Menurut Dr. Murniati AR, M.Pd dan Dr. Nasir Usman, M.Pd, pendidikan kejuruan memiliki hubungan langsung dengan proses industrialisasi, terutama bila dihubungkan dengan fungsinya untuk memenuhi kebutuhan pekerja/karyawan yang terampil dan dapat diandalakan serta punya keinginan dan perhatian yang sungguh-sungguh kepada pengembangan teknologi. Dalam hal ini Sistem informasi Manajemen sangat membantu siswa dalam mencapai proses industrialisasi tersebut, dengan SIM siswa akan lebih mudah dalam mendapatkan informasi yang ada pada lembaga pendidikan tempat siswa belajar.
B. Pengertian Sistem Informasi Manajemen
a.
Pengertian sistem
Sistem sangatlah penting dalam suatu
perusahaan atau instansi pemerintahan, karena sistem dapat mempermudah terhadap kinerja
perusahaan atau instansi pemerintah, baik yang berskala kecil maupun besar.
Supaya dapat berjalan dengan baik diperlukan kerjasama diantara unsur-unsur
yang dibutuhkan
dalam sistem tersebut.
Ada berbagai
pendapat dalam mengartikan sistem, seperti dibawah ini :
“Sistem ialah suatu jaringan kerja
dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan , berkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”. (Jogiyanto,2005,1).
Masih dalam buku
‘Analisia dan Desain sistem informasi’ karangan Jogiyanto menjelaskan bahwa:
“Sistem adalah
kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan
tertentu”.(Jogiyanto,2005,2).
b.
Pengertian
informasi
Pada materi manajemen, informasi merupakan data yang
telah diproses sehingga mempunyai arti tertentu bagi penerimanya. Sumber dari suatu informasi ialah Data, sedangkan Data
itu sendiri adalah fakta yang mendeskripsikan suatu kejadian, sedangkan kejadian itu merupakan suatu peristiwa yang ada pada waktu tertentu. Dari penjelasan trsebut ternyata informasi dan data saling berkaitan.
Menurut Jogiyanto
dalam buku ‘Analisis dan desain sistem informasi’, yaitu :
“Informasi
diartikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih
berarti bagi yang menerimanya” . (Jogiyanto,2005; 8).
Menurut G.M.Scott dalam buku
‘prinsip-prinsip Sistem Informasi Manajemen’ pengertian sistem informasi
adalah;
“Sistem informasi adalah sebuah sistem yang diciptakan
oleh para analisis dan manajer guna mengimplementasikan pekerjaan khusus tertentu yang
sangat penting
bagi berfungsinya suatu organisasi”. (George M.Scott,2001;4)
Sedangkan definisi
dari Robert A.leitch dan K.Roscoe Davis sebagai berikut:
“Sistem informasi adalah suatu sistem dalam sebuah organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian , mendukung operasi
,bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”. (Jogiyanto,2005;11)
Pengertian
Informasi selalu dipadukan dengan data, namun makna dari tiap kata dalam pengertian tersebut berbeda. Keberadaan suatu data sangat berpengaruh terhadap
informasi, karena data adalah bahan mentah yang belum
diolah dan dibutuhkan untuk pengambilan keputusan.
c.
Pengertian
sistem informasi
“Sistem informasi secara sederhana dapat diartikan sebagai satu sistem
berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang
serupa” (Sutono,
2007).
“Sistem informasi adalah gabungan dari orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan
komunikasi, sumber-sumber data, prosedur dan kebijakan yang terorganisasi
dengan baik yang dapat menyimpan, mengadakan lagi, menyimpan, dan
menyebarluaskan informasi dalam suatu organisasi” (O’Brien dan Marakas 2009).
Sistem informasi mengandung berbagai informasi
penting mengenai orang, tempat, dan segala hal yang ada didalam atau dilingkungan sekitar organisasi.
Informasi sendiri memiliki pengertiana: yaitu data yang
telah diolah
kedalam suatu bentuk yang memiliki arti dan dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan. Sedangkan data merupakan fakta-fakta yang mewakili suatu keadaan, kondisi, atau peristiwa yang terjadi atau ada didalam serta dilingkungan fisik
organisasi. Data tidak bisa langsung dipakai sebagai bahan pengambilan
keputusan, melainkan harus diolah lebih dahulu agar dapat dipahami, lalu digunakan dalam pengambilan
keputusan.
Sistem informasi memiliki tiga kegiatan dasar di dalamnya,
yaitu: kegiatan
masukan (input), pemrosesan (processing), dan keluaran(output).
Tiga aktifitas
dasar ini membuahkan informasi yang diperlukan organisasi untuk pengambilan keputusan, pengendalian operasi, analisis permasalahan, dan
menghasilkan
produk atau jasa baru.
Input data berperan di dalam pengumpulan bahan mentah (raw data), baik
yang diperoleh
dari dalam ataupun dari lingkungan sekitar organisasi. Pemrosesan berperan untuk
mengubah bahan
mentah menjadi bentuk yang lain dan memiliki makna. Sedangkan, output ditujukan untuk mengirimkan informasi yang diproses kepada pihak-pihak atau kegiatan-kegiatan yang akan
memanfaatkan sistem informasi. Sistem informasi juga membutuhkan umpan balik (feedback),
yaitu untuk dasar penilaian atau
pengukuran dan perbaikan ditahap input berikutnya (Sutono, 2007).
d.
Pengertian
sistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemen, atau SIM, adalah suatu sistem informasi yang melakukan
semua pengolahan transaksi yang diharuskan untuk suatu organisasi, juga memberikan support informasi serta pengolahannya untuk memudahkan fungsi manajemen dan pengambilan
keputusannya secara tepat. Ide tentang suatu sistem informasi yang seperti itu telah ada sebelum
diciptakannya
komputer. Ternyata, komputer mewujudkan mimpi tersebut menjadi kenyataan. Organisasi selalu memerlukan berbagai sistem
untuk mengumpulkan , mengolah, menyimpan, melihat kembali, dan menyalurkan
informasi.
Komputer telah melengkapi suatu teknologi baru
dan ampuh pada sistem informasi. Akibatnya, suatu sistem
informasi yang berlandaskan komputer akan benar-benar berbeda dengan semua sistem yang diolah secara manual atau elektro-mekanis. Sistem informasi manajemen dideskripsikan seperti bangunan piramida, dimana
lapisan bawahnya
terdiri dari informasi untuk pengolahan transaksi, penjelasan status, dan
sebagainya; lapisan berikutnya terdiri dari sumber informasi dalam mendukung
operasi manajemen sehari-hari; lapisan ketiga terdiri dari sumber daya sistem informasi untuk
membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian
manajemen; dan lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi untuk
mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat puncak manajemen.
Definisi dari
Donald W. Kroeber dalam bukunya berjudul ‘Management Information Systems’ mengatakan bahwa “Sistem Informasi Manajemen
adalah sebuah organisasi, sejumlah proses yang menyediakan informasi kepada
manajer sebagai dukungan dalam operasi dan pembuatan keputusan dalam suatu
organisasi”.
Gordon B. Davis
mengatakan bahwa “Sistem Informasi Manajemen merupakan sebuah sistem pemakai yang
terintegrasi yangn menyediakan informasi untuk menunjang operasi-operasi manajemen
dan fungsi-fungsi pengambilan keputusan di dalam sebuah organisasi”.
Sistem tersebut
memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak komputer dan prosedur-prosedur
manual,
model-model untuk analisis, perencanaan, pengawasan dan pengambilan keputusan
dan suatu data base.
SIM dilihat dari
segi pendapat sarjana terdahulu :
1.
Ditekankan
pada suatu sistem mesin.
2.
Sebuah
organisasi.
3.
Pihak penyaji
informasi.
4.
Terdapat
dalam suatu organisasi.
5.
Ditujukan
untuk sesuatu hal yaitu operasi sebuah perusahaan, analisis dan pengambilan
keputusan.
6.
Dilibatkan
komputer, prosedur, suatu data base.
Sekarang kita saksikan bagaimana Joel E.
Ross berpendapat dalam hal yang sama. Meskipun faktanya komputer tidak lebih dari hanya sebuah alat untuk memproses data, banyak manajer
memandang komputer sebagai unsur
inti suatu sistem
informasi. Polapikir dan sikap ini terlalu tinggi dan memutarbalikkan fungsi komputer. Fungsi komputer yang
sebenarnya adalah menyediakan informasi untuk pengambilan
keputusan, perencanaan dan kontrol. Banyak bisnis yang dikelola untuk menggabungkan manajemen,
informasi dan sistem
serta memperlihatkan kaitannya dengan komputer.
Terkait dengan definisi sebuah Sistem Informasi
Manajemen istilah yang umum dikenal orang, adalah sebuah sistem manusia/mesin yang
terpadu (integrated), untuk menyajikan informasi guna mendukung tugas pekerjaan, pengaturan, dan pengambilan
keputusan dalam suatu organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware)
dan perangkat lunak (software), alur dan panduan
pelaksanaan, bentuk manajemen dan keputusan, dan sebuah ‘data base’.
e.
Sistem
manusia/mesin berdasarkan komputer
Interaksi
manusia/mesin diperkaya melalui operasi ‘on-line’ dimana terminal
masukan/keluaran (input/output} dihubungkan pada komputer untuk
memberikan masukan dan keluaran langsung pada penerapan yang mendapatkan manfaat kebaikan dari kondisi semacam itu. Operasi ‘on-line’
dibutuhkan untuk
dialog manusia/mesin, tetapi ada banyak tugas pengolahan juru tulis yang lebih
efisien tanpa masukan/keluaran termanual.
f.
Sistem
terpadu dengan data base
Sebuah sistem
terpadu berlandaskan pada pendapat bahwa harus ada penggabungan antara data dan pengolahan. Intergasi data diperoleh melalui ‘data base. Pada suatu sistem
pengolahan informasi, data base terdiri dari semua data yang dapat dicapai oleh sistem. Pada SIM berdasarkan
komputer, istilah ‘data base’ biasanya digunakan khusus untuk data yang dapat dijangkau secara langsung oleh komputer.
Manajemen sebuah ‘data base’ adalah suatu sistem software komputer yang
disebut sebagai sebuah sistem manajemen data base.
g.
Pemanfaatan
manajemen dan model keputusan
Bagi orang atau organisasi tidak akan cukup untuk pengambilan keputusan, bila hanya menerima data mentah atau ikhtisar data sekalipun saja. Harus ada suatu proses dan cara untuk mengolah dan menyajikan data sedemikian rupa sehingga hasilnya menuju pada keputusan yang akan ditetapkan. Hasilnya haruslah mendorong pada keputusan. Metode untuk melaksanakan hal ini adalah mengolah data dalam bentuk sebuah model keputusan. Contoh, sebuah keputusan investasi dibandingkan pengeluaran modal baru harus diolah dalam bentuk sebuah model pembelanjaan modal berdasarkan tingkat laba yang dipengaruhi kendala-kendala sehubungan dengan ukuran dan resikonya.
C. Perkembangan Sistem Informasi Manajemen
Konsep sistem informasi telah ada sebelum diciptakannya komputer.
Sebelum pertengahan abad ke-20, pada saat itu masih digunakan kartu punch, pemakaian
komputer terbatas pada aplikasi penghitungan yang kemudian dikenal sebagai sistem informasi akuntansi. Kendati demikian, para pengguna khususnya dilingkungan perusahaan masih
mengesampingkan kebutuhan informasi bagi para manajer. Aplikasi akuntansi yang
berbasis komputer tersebut diberi nama Pengolahan Data Elektronik (PDE).
Pada tahun 1964,
komputer generasi baru memperkenalkan prosesor baru yang menggunakan silicon
chip circuitry dengan kemampuan pemrosesan yang lebih baik. Untuk mempromosikan
generasi komputer tersebut, para produsen memperkenalkan konsep sistem informasi manajemen
dengan tujuan utama yaitu aplikasi komputer adalah untuk menghasilkan
informasi bagi manajemen. Ketika itu mulai terlihat jelas bahwa komputer mampu mengisi
kesenjangan akan alat bantu yang mampu menyediakan informasi manajemen.
Konsep SIM ini
dengan sangat cepat diterima oleh beberapa perusahaan dan institusi
pemerintah dengan skala besar seperti Departemen Keuangan khususnya untuk menangani
pengelolaan anggaran, pembiayaan dan penerimaan negara. Namun demikian, para
pengguna yang mencoba SIM pada tahap awal menyadari bahwa penghalang terbesar justru datang
dari para lapisan manajemen tingkat menengah atas.
Perkembangan konsep
ini masih belum mulus dan banyak organisasi mengalami kegagalan dalam
aplikasinya karena adanya beberapa hambatan, misalnya:
o
kekurangpahaman
para pemakai tentang komputer,
o
kekurangpahaman
para spesialis bidang informasi tentang bisnisdan peran manajemen,
o
relatif
mahalnya harga perangkat komputer, serta
o
terlalu
berambisinya para pengguna yang terlalu yakin dapatmembangun sistem informasi
secara lengkap sehingga dapatmendukung semua lapisan manajer.
Sementara konsep
SIM terus berkembang, Morton, Gorry, dan Keendari Massachussets Institute of
Technology (MIT) mengenalkan konsep baru yang diberi nama Sistem Pendukung Keputusan (Decision
Support Systems - DSS). DSS adalah sistem yang menghasilkan informasi yang ditujukan pada
masalah tertentu yang harus dipecahkan atau keputusan yang harus dibuat
oleh manajer.
Perkembangan yang
lain adalah munculnya aplikasi lain, yaitu Otomatisasi Kantor (office
automation - OA), yang memberikan fasilitas untuk meningkatkan komunikasi dan produktifitas para manajer dan staf
kantor melalui penggunaan peralatan elektronik.
Belakangan
timbul konsep baru yang dikenal dengan nama Artificial Intelligence
(AI), sebuah konsep dengan ide bahwa komputer bisa diprogram untuk melakukan
proses logic menyerupai otak manusia. Suatu jenis dari AI yang banyak mendapat perhatian
adalah Expert Systems (ES), yaitu suatu aplikasi yang
mempunyai fungsi sebagai spesialis dalam area tertentu. Semua konsep di atas, baik PDE, SM, OA, DSS, EIS,
maupun AI merupakan aplikasi pemrosesan informasi dengan menggunakan komputer dan
bertujuan menyediakan informasi untuk pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan (Sutono, 2007).
Internet dan
teknologi lainnya yang terhubung serta berbagai aplikasinya telah mengubah cara operasi
bisnis dan cara orang bekerja, sebabagaimana sistem informasi mendukung proses
bisnis, pengambilan keputusan, dan keuntungan kompetitif. Sehingga, saat ini
banyak bisnis menggunakan teknologi internet untuk penggunaan website yang
memungkinkan mereka dapat menjalankan proses bisnisnya dan membuat aplikasi
e-bisnis yang inovatif (O’Brien dan Marakas 2009).
E-bisnis diartikan sebagai penggunaan
teknologi internet untuk bekerja dan menguasai proses bisnis, e-commerce,
dan enterprise collaboration antara sebuah perusahaan dengan
konsumennya, suplier, dan stakeholder bisnis lainnya. Hakikat
dari e-bisnis dapat digeneralisasikan sebagai sebuah pertukaran nilai
secara online. Semua pertukaran online informasi, uang, sumber
daya, jasa, atau kombinasi dari semuanya berada di bawah payung e-bisnis.
Perusahaan-perusahaan bergantung pada aplikasi e-bisnis untuk;
(1) memperbaharui
proses bisnis internal,
(2) implementasi
sistem e-commerce dengan konsumen dan suplier mereka, dan
(3) mempromosikan
enterprise collaboration antara tim bisnis dan tim kerja.
Enterprise
collaboration system melibatkan penggunaan software
untuk mendukung komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi antara anggota tim
network dan tim kerja. Sebuah bisnis mungkin menggunakan intranet, internet,
ekstranet, dan network lainnya untuk mengimplemtasikan beberapa
sistem. Sebagai contoh, karyawan dan konsultan eksternal mungkin berasal dari
sebuah virtual team yang mengunakan intranet perusahaan dan internet
untuk e-mail, video conference, e-discussion groups, dan
halaman web dari work-in-progress information untuk menggabungkan dalam
proyek bisnis.
E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen, manufaktur, service
providers dan pedagang perantara (intermediaries) dengan menggunakan
jaringan-jaringan komputer (komputer networks) yaitu internet
(www.binushacker.net). E-commerce atau bisa disebut perdagangan elektronik atau
e-dagang adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa
melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau
jaringan komputer lainnya yang melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran
data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan
data otomatis.
O’Brien dan Marakas (2009) menyatakan bahwa e-commerce adalah menjual, membeli, memasarkan dan memebrikan pelayanan pada produk , jasa, dan informasi pada network komputer yang bermacam-macam. Saat ini, banyak bisnis yang menggunakan internet, ekstranet, intranet, dan network lainnya untuk mendukung setiap tahap proses komersial, termasuk semua bentuk promosi, penjualan, dan customer support dalam setiap World Wide Web untuk keamanan internet dan mekanisme pembayaran yang meyakinkan proses pengiriman dan pemabyaran. Sebagai contoh, sistem e-commerce termasuk website internet untuk penjualan online, akses ekstranet untuk database inventori oleh konsumen besar, dan penggunaan intranet perusahaan oleh penjualan untuk mengakses record konsumen untuk customer relationship management.
E. Internetworking (Internet)
Internetworking adalah suatu bentuk hubungan kerjasama yang terjalin dengan
menggunakan sarana teknologi informasi yaitu jaringan kerja komputer (computer
network) berbentuk internet, ekstranet dan intranet.
O’Brien dan Marakas
(2009) menjelaskan bahwa bentuk hubungan kerjasama yang terjalin pada internetworking adalah dengan menggunakan sarana teknologi informasi yaitu jaringan
kerja komputer (computer network) berbentuk intranet, ekstranet
dan internet. Intranet adalah jaringan komputer yang
penggunaannya sangat terbatas hanya untuk pihak-pihak tertentu dalam
perusahaan. Jaringan ini memungkinkan karyawan dalam suatu perusahaan dapat
saling berkomunikasi, berbagi informasi, bekerja sama dan melakukan aktivitas lainnya
yang dapat mendukung proses bisnis. Keseluruhan implementasi jaringan tersebut
merupakan bentuk kerja sama perusahaan, baik di dalam perusahaan maupun dengan
perusahaan lainnya.
Sedangkan ekstranet
adalah jaringan yang memanfaatkan teknologi internet, yang hanya sebatas
menghubungkan perusahaan dengan pemasok, pelanggan dan mitra bisnis dari
perusahaan tersebut. Jadi, ekstranet memungkinkan mitra bisnis suatu
perusahaan untuk mengakses situs web intranet tertentu dan database
perusahaan.
Internet adalah suatu jaringan komputer yang terhubung satu sama lain, yang
dapat menjangkau ke seluruh dunia (Seminar, 2004). Perusahaan biasanya
memanfaatkan jaringan ini untuk pemasaran, penjualan dan semua aplikasi yang
berhubungan dengan pelanggan. Aplikasi yang paling sering digunakan adalah
situs website. Nugroho (2004) berpendapat, website merupakan sekumpulan halaman
(webpages), yang dimulai dengan halaman depan (homepage), yang
memberikan berbagai informasi, iklan dan program interaksi.
Menurut O’Brien dan
Marakas (2009) dengan menggunakan internetworking perusahaan sebagai internetworked
enterprises dapat memperoleh bussines value antara lain:
Mengatasi hambatan geografis
yaitu dengan menyediakan costumer service yang lebih baik dengan
mempersingkat waktu dalam memenuhi permintaan konsumen. Selain itu hal ini
dapat mempercepat cash flow sebab pembayaran sudah dilakukan secara on
line, karena perusahaan juga melakukan kerja sama dengan perusahaan
perbankan. Mendapat kan revenue baru dari penjualan on line.
Mengatasi hambatan
waktu, karena dengan menggunakan IT yang berbasis jaringan, informasi yang
dibutuhkan maupun informasi yang disampaikan dari perusahaan kepada pihak-pihak
terkait dapat dilakukan pada saat itu juga dalam hitungan detik.
Mengatasi hambatan
biaya, kolaborasi antara perusahaan dengan bussines partner (customer dan
supplier) serta para pekerja dapat dilakukan dengan lebih efisien dengan
menggunakan intranet, ekstranet dan internet. Karena
komunikasi yang terjalin baik dengan bussines partner ataupun dengan
para pekerja berlangsung secara interaktif maka kualitas bisnis dan
pelayanan yang dihasilkan dapat lebih baik. Pada akhirnya mampu menarik
konsumen-konsumen baru, karena pemasaran yang diterapkan sudah berbasis web
yang dapat diakses secara global.
Mengatasi hambatan struktural, yaitu dengan mendukung linkages untuk mecapai keunggulan yang kompetitif. Dengan adanya bisnis yang berbasis e-commerce website maka pelaksanaan transaksi terhadap supplier dancustomer dapat dilakukan perusahaan dengan lebih fleksibel. Selain itu secara tidak langsung perusahaan juga dapat membantu menumbuhkan kesetiaan customer dan supplier melalui peningkatan pelayanan yang berbasis web tersebut. Sebagai contoh baik supplier,customer ataupun pekerja sekalipun dapat dengan mudah menyampaikan saran maupun keluhan-keluhan demi peningkatan kenyamanan pelayanan, dengan menghiraukan jabatan struktural dan organisasi. Hilangnya hambatan struktural ini dapat membantu terbentuknya pasar baru dan jaringan distribusi yang lebih luas.
F. Peran Sistem Informasi Manajemen dalam Sebuah Perusahaan
Sistem informasi
memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah organisasi. Sistem informasi memiliki
peran dalam menunjang kegiatan bisnis operasional, menunjang manajemen dalam
pengambilan keputusan, dan menunjang keunggulan strategi kompetetif organisasi.
Peran sistem
informasi manajemen untuk mencapai keunggulan strategis dapat dicontohkan pada
suatu perusahaan yang mutuskan untuk mengubah seluruh datanya menjadi basis
data dengan alat penghubung standar (seperti alat penghubung browser web)
sehingga memungkinkan berbagi informasi dengan para sekutu-sekutu bisnis dan
pelanggannnya. Basis data yang terstandarisasi dan dapat diakses melalui web browser
mencerminkan pergeseran posisi perusahaan secara strategis.
Persaingan
merupakan kunci penentu keberhasilan sebuah organisasi bisnis. Strategi
persaingan yang diterapkan oleh bisnis/industri mampu memberikan keunggulan
organisasi, dengan memperhatikan faktor biaya, mutu dan kecepatan proses.
Keunggulan kompetitif akan membawa organisasi pada kemampuan mengendalikan
pasar dan meraih keuntungan usaha. Strategi bisnis menjadi pusat yang
mengendalikan strategi organisasi dan strategi informasi. Perubahan pada salah
satu strategi membutuhkan penyesuaian, agar tetap setimbang.
Hubungan antara
strategi kompetitif perusahaan dan manfaat penggunaan sistem informasi
dikembangkan melalui beberapa lapisan, mulai dari perencanaan, analisa dan
perancangan. Sejalan dengan semakin luasnya pemanfaatan teknologi informasi di
lingkungan bisnis, maka pemisahan antara teknologi informasi dan strategi
kompetitif perusahaan semakin tidak terlihat. Hal ini karena seluruh strategi
kompetitif perusahaan harus memiliki teknologi informasi.
Strategi perusahaan
berbasis sistem informasi perlu dibuat karena sumber daya yang dimiliki
perusahaan sangat terbatas, sehingga harus dimanfaatkan secara optimal.
Strategi ini juga digunakan untuk meningkatkan daya saing atau kinerja
perusahaan karena para kompetitor memiliki sumberdaya teknologi yang sama dan
memastikan bahwa aset teknologi informasi dapat dimanfaatkan secara langsung
maupun tidak langsung dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan, baik berupa
peningkatan pendapatan mapun pengurangan biaya. Selain itu, strategi perusahaan
berbasis sistem informasi digunakan untuk mencegah terjadinya kelebihan atau
kekurangan investasi serta menjamin bahwa teknologi informasi yang direncanakan
benar-benar menjawab kebutuhan bisnis perusahaan akan informasi.
DAFTAR PUSTAKA
Artikel SIM (Sistem Informasi Manajemen). http://nicohernawan.wordpress.com, (Diakses pada tanggal 19 Mei 2014).
Pengertian dan Definisi SIM. http://definisiarti.blogspot.com/2012/03/pengertian-dan-definisi-SIM.html, (Diakses pada tanggal 19 Mei 2014).
Pengertian Sistem Informasi Manajemen Menurut Para Ahli. http://ediharukaze.blogspot.com/2013/10/Pengertian-Sistem-Informasi-Manajemen-Menurut-Para-Ahli.html, (Diakses pada tanggal 19 Mei 2014).
Peranan Sistem Informasi Manajemen Dalam Sebuah Perusahaan. http://iamreiken-hirameki2gind.blogspot.com/2013/10/peranan-sistem-informasi-manajemen.html, (Diakses pada tanggal 19 Mei 2014).
No comments:
Post a Comment
Hanya anggota Blog Yang Dapat Memberikan Komentar, Komentar yang belum tampil akan dicek terlebih dahulu oleh Admin.
Terima Kasih Atas Komentarnya