SAKSIKAN dan SUBSCRIBE CHANNEL Pak Anton Guru Esde

Translate

Follow Medsos dan Tokonya Ya !!!

Facebook Instagram shopee

Friday 22 September 2023

Makalah Dasar-Dasar Sistem Informasi Manajemen Pendidikan

 A.    Latar Belakang

Kemajuan sistem informasi manajemen telah menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup cepat dalam bentuk pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen, baik pada level operasioanal atau (pelaksana teknis) serta pimpinan pada semua jenjang. Perkembangan ini juga telah menyebabkan perubahan -perubahan tugas hamir pada semua manajer dalam pengambilan keputusan, mereka dibebani untuk selalu mendapatkan informasi paling tepat yang dapat digunakan dalam proses penetapan keputusan.

Perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan, terkhusus dalam dunia pendidikan merupakan kegiatan manajerial yang pada dasarnya merupakan proses pengambilan keputusan dan semua kegiatan tersebut membutuhkan informasi.

Informasi yang dibutuhkan oleh para manajer, termasuk pengelola pendidikan, disediakan oleh suatu sistem informasi manajemen (SIM), maksudnya adalah sebuah sistem yang menjadi sumber informasi untuk manajer secara teratur. Informasi ini digunakan sebagai dasar untuk melakukan pengawasan dan penilaian aktifitas juga hasil yang ingin dicapai.

Menurut Dr. Murniati AR, M.Pd dan Dr. Nasir Usman, M.Pd, pendidikan kejuruan memiliki hubungan langsung dengan proses industrialisasi, terutama bila dihubungkan dengan fungsinya untuk memenuhi kebutuhan pekerja/karyawan yang terampil dan dapat diandalakan serta punya keinginan dan perhatian yang sungguh-sungguh kepada pengembangan teknologi. Dalam hal ini Sistem informasi Manajemen sangat membantu siswa dalam mencapai proses industrialisasi tersebut, dengan SIM siswa akan lebih mudah dalam mendapatkan informasi yang ada pada lembaga pendidikan tempat siswa belajar.

B.    Pengertian Sistem Informasi Manajemen

a.      Pengertian sistem

Sistem sangatlah penting dalam suatu perusahaan atau instansi pemerintahan, karena sistem dapat mempermudah terhadap kinerja perusahaan atau instansi pemerintah, baik yang berskala kecil maupun besar. Supaya dapat berjalan dengan baik diperlukan kerjasama diantara unsur-unsur yang dibutuhkan dalam sistem tersebut.

Ada berbagai pendapat dalam mengartikan sistem, seperti dibawah ini :

“Sistem ialah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan , berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”. (Jogiyanto,2005,1).

Masih dalam buku ‘Analisia dan Desain sistem informasi’ karangan Jogiyanto menjelaskan bahwa:

“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.(Jogiyanto,2005,2).

b.     Pengertian informasi

Pada materi manajemen, informasi merupakan data yang telah diproses sehingga mempunyai arti tertentu bagi penerimanya. Sumber dari suatu informasi ialah Data, sedangkan Data itu sendiri adalah fakta yang mendeskripsikan suatu kejadian, sedangkan kejadian itu merupakan suatu peristiwa yang ada pada waktu tertentu. Dari penjelasan trsebut ternyata informasi dan data saling berkaitan.

Menurut Jogiyanto dalam buku ‘Analisis dan desain sistem informasi’, yaitu :

“Informasi diartikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya” . (Jogiyanto,2005; 8).

Menurut G.M.Scott dalam buku ‘prinsip-prinsip Sistem Informasi Manajemen’ pengertian sistem informasi adalah;

Sistem informasi adalah sebuah sistem yang diciptakan oleh para analisis dan manajer guna mengimplementasikan pekerjaan khusus tertentu yang sangat penting bagi berfungsinya suatu organisasi. (George M.Scott,2001;4)

Sedangkan definisi dari Robert A.leitch dan K.Roscoe Davis sebagai berikut:

Sistem informasi adalah suatu sistem dalam sebuah organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian , mendukung operasi ,bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. (Jogiyanto,2005;11)

Pengertian Informasi selalu dipadukan dengan data, namun makna dari tiap kata dalam pengertian tersebut berbeda. Keberadaan suatu data sangat berpengaruh terhadap informasi, karena data adalah bahan mentah yang belum diolah dan dibutuhkan untuk pengambilan keputusan.

c.     Pengertian sistem informasi

Sistem informasi secara sederhana dapat diartikan sebagai satu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa (Sutono, 2007).

 Sistem informasi adalah gabungan dari orang, perangkat keras, perangkat  lunak, jaringan komunikasi, sumber-sumber data, prosedur dan kebijakan yang terorganisasi dengan baik yang dapat menyimpan, mengadakan lagi, menyimpan, dan menyebarluaskan informasi dalam suatu organisasi (O’Brien dan Marakas 2009).

Sistem informasi mengandung berbagai informasi penting mengenai orang, tempat, dan segala hal yang ada didalam atau dilingkungan sekitar organisasi. Informasi sendiri memiliki pengertiana: yaitu data yang telah diolah kedalam suatu bentuk yang memiliki arti dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Sedangkan data merupakan fakta-fakta yang mewakili suatu keadaan, kondisi, atau peristiwa yang terjadi atau ada didalam serta dilingkungan fisik organisasi. Data tidak bisa langsung dipakai sebagai bahan pengambilan keputusan, melainkan harus diolah lebih dahulu agar dapat dipahami, lalu digunakan dalam pengambilan keputusan.

Sistem informasi memiliki tiga kegiatan dasar di dalamnya, yaitu: kegiatan masukan (input), pemrosesan (processing), dan keluaran(output). Tiga aktifitas dasar ini membuahkan informasi yang diperlukan organisasi untuk pengambilan keputusan, pengendalian operasi, analisis permasalahan, dan menghasilkan produk atau jasa baru.

Input data berperan di dalam pengumpulan bahan mentah (raw data), baik yang diperoleh dari dalam ataupun dari lingkungan sekitar organisasi. Pemrosesan berperan untuk mengubah bahan mentah menjadi bentuk yang lain dan memiliki makna. Sedangkan, output ditujukan untuk mengirimkan informasi yang diproses kepada pihak-pihak atau kegiatan-kegiatan yang akan memanfaatkan sistem informasi. Sistem informasi juga membutuhkan umpan balik (feedback), yaitu untuk dasar penilaian atau pengukuran dan perbaikan ditahap input berikutnya (Sutono, 2007).

d.     Pengertian sistem informasi manajemen

Sistem informasi manajemen, atau SIM, adalah suatu sistem informasi yang melakukan semua pengolahan transaksi yang diharuskan untuk suatu organisasi, juga memberikan support informasi serta pengolahannya untuk memudahkan fungsi manajemen dan pengambilan keputusannya secara tepat. Ide tentang suatu sistem informasi yang seperti itu telah ada sebelum diciptakannya komputer. Ternyata, komputer mewujudkan mimpi tersebut menjadi kenyataan. Organisasi selalu memerlukan berbagai sistem untuk mengumpulkan , mengolah, menyimpan, melihat kembali, dan menyalurkan informasi.

Komputer telah melengkapi suatu teknologi baru dan ampuh pada sistem informasi. Akibatnya, suatu sistem informasi yang berlandaskan komputer akan benar-benar berbeda dengan semua sistem yang diolah secara manual atau elektro-mekanis. Sistem informasi manajemen dideskripsikan seperti bangunan piramida, dimana lapisan bawahnya terdiri dari informasi untuk pengolahan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya; lapisan berikutnya terdiri dari sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari; lapisan ketiga terdiri dari sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen; dan lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi untuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat puncak manajemen.

Definisi dari Donald W. Kroeber dalam bukunya berjudul Management Information Systems mengatakan bahwa Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah organisasi, sejumlah proses yang menyediakan informasi kepada manajer sebagai dukungan dalam operasi dan pembuatan keputusan dalam suatu organisasi.

Gordon B. Davis mengatakan bahwa Sistem Informasi Manajemen merupakan sebuah sistem pemakai yang terintegrasi yangn menyediakan informasi untuk menunjang operasi-operasi manajemen dan fungsi-fungsi pengambilan keputusan di dalam sebuah organisasi.

Sistem tersebut memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak komputer dan prosedur-prosedur manual, model-model untuk analisis, perencanaan, pengawasan dan pengambilan keputusan dan suatu data base.

SIM dilihat dari segi pendapat sarjana terdahulu :

1.   Ditekankan pada suatu sistem mesin.

2.   Sebuah organisasi.

3.   Pihak penyaji informasi.

4.   Terdapat dalam suatu organisasi.

5.   Ditujukan untuk sesuatu hal yaitu operasi sebuah perusahaan, analisis dan pengambilan keputusan.

6.   Dilibatkan komputer, prosedur, suatu data base.

Sekarang kita saksikan bagaimana Joel E. Ross berpendapat dalam hal yang sama. Meskipun faktanya komputer tidak lebih dari hanya sebuah alat untuk memproses data, banyak manajer memandang komputer sebagai unsur inti suatu sistem informasi. Polapikir dan sikap ini terlalu tinggi dan memutarbalikkan fungsi komputer. Fungsi komputer  yang sebenarnya adalah menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan, perencanaan dan kontrol. Banyak bisnis yang dikelola untuk menggabungkan manajemen, informasi dan sistem serta memperlihatkan kaitannya dengan komputer.

Terkait dengan definisi sebuah Sistem Informasi Manajemen istilah yang umum dikenal orang, adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (integrated), untuk menyajikan informasi guna mendukung tugas pekerjaan, pengaturan, dan pengambilan keputusan dalam suatu organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), alur dan panduan pelaksanaan, bentuk manajemen dan keputusan, dan sebuah ‘data base’.

e.     Sistem manusia/mesin berdasarkan komputer

Interaksi manusia/mesin diperkaya melalui operasi ‘on-line’ dimana terminal masukan/keluaran (input/output} dihubungkan pada komputer untuk memberikan masukan dan keluaran langsung pada penerapan yang mendapatkan manfaat kebaikan dari kondisi semacam itu. Operasi ‘on-line’ dibutuhkan untuk dialog manusia/mesin, tetapi ada banyak tugas pengolahan juru tulis yang lebih efisien tanpa masukan/keluaran termanual.

f.      Sistem terpadu dengan data base

Sebuah sistem terpadu berlandaskan pada pendapat bahwa harus ada penggabungan antara data dan pengolahan. Intergasi data diperoleh melalui data base. Pada suatu sistem pengolahan informasi, data base terdiri dari semua data yang dapat dicapai oleh sistem. Pada SIM berdasarkan komputer, istilah data base biasanya digunakan khusus untuk data yang dapat dijangkau secara langsung oleh komputer. Manajemen sebuah data base adalah suatu sistem software komputer yang disebut sebagai sebuah sistem manajemen data base.

g.     Pemanfaatan manajemen dan model keputusan

Bagi orang atau organisasi tidak akan cukup untuk pengambilan keputusan, bila hanya menerima data mentah atau ikhtisar data sekalipun saja. Harus ada suatu proses dan cara untuk mengolah dan menyajikan data sedemikian rupa sehingga hasilnya menuju pada keputusan yang akan ditetapkan. Hasilnya haruslah mendorong pada keputusan. Metode untuk melaksanakan hal ini adalah mengolah data dalam bentuk sebuah model keputusan. Contoh, sebuah keputusan investasi dibandingkan pengeluaran modal baru harus diolah dalam bentuk sebuah model pembelanjaan modal berdasarkan tingkat laba yang dipengaruhi kendala-kendala sehubungan dengan ukuran dan resikonya.

C.   Perkembangan Sistem Informasi Manajemen

Konsep sistem informasi telah ada sebelum diciptakannya komputer. Sebelum pertengahan abad ke-20, pada saat itu masih digunakan kartu punch, pemakaian komputer terbatas pada aplikasi penghitungan yang kemudian dikenal sebagai sistem informasi akuntansi. Kendati demikian, para pengguna khususnya dilingkungan perusahaan masih mengesampingkan kebutuhan informasi bagi para manajer. Aplikasi akuntansi yang berbasis komputer tersebut diberi nama Pengolahan Data Elektronik (PDE).

Pada tahun 1964, komputer generasi baru memperkenalkan prosesor baru yang menggunakan silicon chip circuitry dengan kemampuan pemrosesan yang lebih baik. Untuk mempromosikan generasi komputer tersebut, para produsen memperkenalkan konsep sistem informasi manajemen dengan tujuan utama yaitu aplikasi komputer adalah untuk menghasilkan informasi bagi manajemen. Ketika itu mulai terlihat jelas bahwa komputer mampu mengisi kesenjangan akan alat bantu yang mampu menyediakan informasi manajemen.

Konsep SIM ini dengan sangat cepat diterima oleh beberapa perusahaan dan institusi pemerintah dengan skala besar seperti Departemen Keuangan khususnya untuk menangani pengelolaan anggaran, pembiayaan dan penerimaan negara. Namun demikian, para pengguna yang mencoba SIM pada tahap awal menyadari bahwa penghalang terbesar justru datang dari para lapisan manajemen tingkat menengah atas.

Perkembangan konsep ini masih belum mulus dan banyak organisasi mengalami kegagalan dalam aplikasinya karena adanya beberapa hambatan, misalnya:

o   kekurangpahaman para pemakai tentang komputer,

o   kekurangpahaman para spesialis bidang informasi tentang bisnisdan peran manajemen,

o   relatif mahalnya harga perangkat komputer, serta

o   terlalu berambisinya para pengguna yang terlalu yakin dapatmembangun sistem informasi secara lengkap sehingga dapatmendukung semua lapisan manajer.

Sementara konsep SIM terus berkembang, Morton, Gorry, dan Keendari Massachussets Institute of Technology (MIT) mengenalkan konsep baru yang diberi nama Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Systems - DSS). DSS adalah sistem yang menghasilkan informasi yang ditujukan pada masalah tertentu yang harus dipecahkan atau keputusan yang harus dibuat oleh manajer.

Perkembangan yang lain adalah munculnya aplikasi lain, yaitu Otomatisasi Kantor (office automation - OA), yang memberikan fasilitas untuk meningkatkan komunikasi dan produktifitas para manajer dan staf kantor melalui penggunaan peralatan elektronik.

            Belakangan timbul konsep baru yang dikenal dengan nama Artificial Intelligence (AI), sebuah konsep dengan ide bahwa komputer bisa diprogram untuk melakukan proses logic menyerupai otak manusia. Suatu jenis dari AI yang banyak mendapat perhatian adalah Expert Systems (ES), yaitu suatu aplikasi yang mempunyai fungsi sebagai spesialis dalam area tertentu. Semua konsep di atas, baik PDE, SM, OA, DSS, EIS, maupun AI merupakan aplikasi pemrosesan informasi dengan menggunakan komputer dan bertujuan menyediakan informasi untuk pemecahan masalah dan pengambilan keputusan (Sutono, 2007).

 D.    Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen dalam Bidang Bisnis

Internet dan teknologi lainnya yang terhubung serta berbagai aplikasinya telah mengubah cara operasi bisnis dan cara orang bekerja, sebabagaimana sistem informasi mendukung proses bisnis, pengambilan keputusan, dan keuntungan kompetitif. Sehingga, saat ini banyak bisnis menggunakan teknologi internet untuk penggunaan website yang memungkinkan mereka dapat menjalankan proses bisnisnya dan membuat aplikasi e-bisnis yang inovatif (O’Brien dan Marakas 2009).

E-bisnis diartikan sebagai penggunaan teknologi internet untuk bekerja dan menguasai proses bisnis, e-commerce, dan enterprise collaboration antara sebuah perusahaan dengan konsumennya, suplier, dan stakeholder bisnis lainnya. Hakikat dari e-bisnis dapat digeneralisasikan sebagai sebuah pertukaran nilai secara online. Semua pertukaran online informasi, uang, sumber daya, jasa, atau kombinasi dari semuanya berada di bawah payung e-bisnis. Perusahaan-perusahaan bergantung pada aplikasi e-bisnis untuk;

(1) memperbaharui proses bisnis internal,

(2) implementasi sistem e-commerce dengan konsumen dan suplier mereka, dan

(3) mempromosikan enterprise collaboration antara tim bisnis dan tim kerja.

Enterprise collaboration system melibatkan penggunaan software untuk mendukung komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi antara anggota tim network dan tim kerja. Sebuah bisnis mungkin menggunakan intranet, internet, ekstranet, dan network lainnya untuk mengimplemtasikan beberapa sistem. Sebagai contoh, karyawan dan konsultan eksternal mungkin berasal dari sebuah virtual team yang mengunakan intranet perusahaan dan internet untuk e-mail, video conference, e-discussion groups, dan halaman web dari work-in-progress information untuk menggabungkan dalam proyek bisnis.

E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen, manufaktur, service providers dan pedagang perantara (intermediaries) dengan menggunakan jaringan-jaringan komputer (komputer networks) yaitu internet (www.binushacker.net). E-commerce atau bisa disebut perdagangan elektronik atau e-dagang adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya yang melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.

O’Brien dan Marakas (2009) menyatakan bahwa e-commerce adalah menjual, membeli, memasarkan dan memebrikan pelayanan pada produk , jasa, dan informasi pada network komputer yang bermacam-macam. Saat ini, banyak bisnis yang menggunakan internet, ekstranet, intranet, dan network lainnya untuk mendukung setiap tahap proses komersial, termasuk semua bentuk promosi, penjualan, dan customer support dalam setiap World Wide Web untuk keamanan internet dan mekanisme pembayaran yang meyakinkan proses pengiriman dan pemabyaran. Sebagai contoh, sistem e-commerce termasuk website internet untuk penjualan online, akses ekstranet untuk database inventori oleh konsumen besar, dan penggunaan intranet perusahaan oleh penjualan untuk mengakses record konsumen untuk customer relationship management.

E.    Internetworking (Internet)

Internetworking adalah suatu bentuk hubungan kerjasama yang terjalin dengan menggunakan sarana teknologi informasi yaitu jaringan kerja komputer (computer network) berbentuk internet, ekstranet dan intranet.

O’Brien dan Marakas (2009) menjelaskan bahwa bentuk hubungan kerjasama yang terjalin pada internetworking adalah dengan menggunakan sarana teknologi informasi yaitu jaringan kerja komputer (computer network) berbentuk intranet, ekstranet dan internet. Intranet adalah jaringan komputer yang penggunaannya sangat terbatas hanya untuk pihak-pihak tertentu dalam perusahaan. Jaringan ini memungkinkan karyawan dalam suatu perusahaan dapat saling berkomunikasi, berbagi informasi, bekerja sama dan melakukan aktivitas lainnya yang dapat mendukung proses bisnis. Keseluruhan implementasi jaringan tersebut merupakan bentuk kerja sama perusahaan, baik di dalam perusahaan maupun dengan perusahaan lainnya.

Sedangkan ekstranet adalah jaringan yang memanfaatkan teknologi internet, yang hanya sebatas menghubungkan perusahaan dengan pemasok, pelanggan dan mitra bisnis dari perusahaan tersebut. Jadi, ekstranet memungkinkan mitra bisnis suatu perusahaan untuk mengakses situs web intranet tertentu dan database perusahaan.

Internet adalah suatu jaringan komputer yang terhubung satu sama lain, yang dapat menjangkau ke seluruh dunia (Seminar, 2004). Perusahaan biasanya memanfaatkan jaringan ini untuk pemasaran, penjualan dan semua aplikasi yang berhubungan dengan pelanggan. Aplikasi yang paling sering digunakan adalah situs website. Nugroho (2004) berpendapat, website merupakan sekumpulan halaman (webpages), yang dimulai dengan halaman depan (homepage), yang memberikan berbagai informasi, iklan dan program interaksi.

Menurut O’Brien dan Marakas (2009) dengan menggunakan internetworking perusahaan sebagai internetworked enterprises dapat memperoleh bussines value antara lain:

Mengatasi hambatan geografis yaitu dengan menyediakan costumer service yang lebih baik dengan mempersingkat waktu dalam memenuhi permintaan konsumen. Selain itu hal ini dapat mempercepat cash flow sebab pembayaran sudah dilakukan secara on line, karena perusahaan juga melakukan kerja sama dengan perusahaan perbankan. Mendapat kan revenue baru dari penjualan on line.

Mengatasi hambatan waktu, karena dengan menggunakan IT yang berbasis jaringan, informasi yang dibutuhkan maupun informasi yang disampaikan dari perusahaan kepada pihak-pihak terkait dapat dilakukan pada saat itu juga dalam hitungan detik.

Mengatasi hambatan biaya, kolaborasi antara perusahaan dengan bussines partner (customer dan supplier) serta para pekerja dapat dilakukan dengan lebih efisien dengan menggunakan intranet, ekstranet dan internet. Karena komunikasi yang terjalin baik dengan bussines partner ataupun dengan para pekerja berlangsung secara interaktif maka kualitas bisnis dan pelayanan yang dihasilkan dapat lebih baik. Pada akhirnya mampu menarik konsumen-konsumen baru, karena pemasaran yang diterapkan sudah berbasis web yang dapat diakses secara global.

Mengatasi hambatan struktural, yaitu dengan mendukung linkages untuk mecapai keunggulan yang kompetitif. Dengan adanya bisnis yang berbasis e-commerce website maka pelaksanaan transaksi terhadap supplier dancustomer dapat dilakukan perusahaan dengan lebih fleksibel. Selain itu secara tidak langsung perusahaan juga dapat membantu menumbuhkan kesetiaan customer dan supplier melalui peningkatan pelayanan yang berbasis web tersebut. Sebagai contoh baik supplier,customer ataupun pekerja sekalipun dapat dengan mudah menyampaikan saran maupun keluhan-keluhan demi peningkatan kenyamanan pelayanan, dengan menghiraukan jabatan struktural dan organisasi. Hilangnya hambatan struktural ini dapat membantu terbentuknya pasar baru dan jaringan distribusi yang lebih luas.

F.     Peran Sistem Informasi Manajemen dalam Sebuah Perusahaan

Sistem informasi memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah organisasi. Sistem informasi memiliki peran dalam menunjang kegiatan bisnis operasional, menunjang manajemen dalam pengambilan keputusan, dan menunjang keunggulan strategi kompetetif organisasi.

Peran sistem informasi manajemen untuk mencapai keunggulan strategis dapat dicontohkan pada suatu perusahaan yang mutuskan untuk mengubah seluruh datanya menjadi basis data dengan alat penghubung standar (seperti alat penghubung browser web) sehingga memungkinkan berbagi informasi dengan para sekutu-sekutu bisnis dan pelanggannnya. Basis data yang terstandarisasi dan dapat diakses melalui web browser mencerminkan pergeseran posisi perusahaan secara strategis.

Persaingan merupakan kunci penentu keberhasilan sebuah organisasi bisnis. Strategi persaingan yang diterapkan oleh bisnis/industri mampu memberikan keunggulan organisasi, dengan memperhatikan faktor biaya, mutu dan kecepatan proses. Keunggulan kompetitif akan membawa organisasi pada kemampuan mengendalikan pasar dan meraih keuntungan usaha. Strategi bisnis menjadi pusat yang mengendalikan strategi organisasi dan strategi informasi. Perubahan pada salah satu strategi membutuhkan penyesuaian, agar tetap setimbang.

Hubungan antara strategi kompetitif perusahaan dan manfaat penggunaan sistem informasi dikembangkan melalui beberapa lapisan, mulai dari perencanaan, analisa dan perancangan. Sejalan dengan semakin luasnya pemanfaatan teknologi informasi di lingkungan bisnis, maka pemisahan antara teknologi informasi dan strategi kompetitif perusahaan semakin tidak terlihat. Hal ini karena seluruh strategi kompetitif perusahaan harus memiliki teknologi informasi.

Strategi perusahaan berbasis sistem informasi perlu dibuat karena sumber daya yang dimiliki perusahaan sangat terbatas, sehingga harus dimanfaatkan secara optimal. Strategi ini juga digunakan untuk meningkatkan daya saing atau kinerja perusahaan karena para kompetitor memiliki sumberdaya teknologi yang sama dan memastikan bahwa aset teknologi informasi dapat dimanfaatkan secara langsung maupun tidak langsung dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan, baik berupa peningkatan pendapatan mapun pengurangan biaya. Selain itu, strategi perusahaan berbasis sistem informasi digunakan untuk mencegah terjadinya kelebihan atau kekurangan investasi serta menjamin bahwa teknologi informasi yang direncanakan benar-benar menjawab kebutuhan bisnis perusahaan akan informasi.

 

DAFTAR PUSTAKA

Artikel SIM (Sistem Informasi Manajemen). http://nicohernawan.wordpress.com, (Diakses pada tanggal 19 Mei 2014).

Pengertian dan Definisi SIM. http://definisiarti.blogspot.com/2012/03/pengertian-dan-definisi-SIM.html, (Diakses pada tanggal 19 Mei 2014).

Pengertian Sistem Informasi Manajemen Menurut Para Ahli. http://ediharukaze.blogspot.com/2013/10/Pengertian-Sistem-Informasi-Manajemen-Menurut-Para-Ahli.html, (Diakses pada tanggal 19 Mei 2014).

Peranan Sistem Informasi Manajemen Dalam Sebuah Perusahaan. http://iamreiken-hirameki2gind.blogspot.com/2013/10/peranan-sistem-informasi-manajemen.html, (Diakses pada tanggal 19 Mei 2014).

No comments:

Post a Comment

Hanya anggota Blog Yang Dapat Memberikan Komentar, Komentar yang belum tampil akan dicek terlebih dahulu oleh Admin.

Terima Kasih Atas Komentarnya