SAKSIKAN dan SUBSCRIBE CHANNEL Pak Anton Guru Esde

Translate

Follow Medsos dan Tokonya Ya !!!

Facebook Instagram shopee

Friday 2 December 2022

MASA KEMUNDURAN ISLAM DAN PENJAJAHAN BARAT TERHADAP DUNIA ISLAM

 



MAKALAH

“MASA KEMUNDURAN ISLAM DAN PENJAJAHAN BARAT TERHADAP DUNIA ISLAM”

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah pemikiran modern islam

Dosen Pengampu: Ust. Dace Sudjana, M. Pd



Oleh:

Muhtadin: 220410221

Rizky Fauzi: 220410224

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH FATAHILLAH MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM TAHUN AKADEMIK 2022-2023



KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kamipanjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami. Tak lupa sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar nabi kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh alam semesta.

Makalah ini kami susun bertujuan untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah pemikiran modern islam, semoga dengan adanya makalah ini dapat membuka wawasan dan pola piker kita agar mampu menjaga kemurniaan agama islam dimuka bumi ini, dengan memahami peristiwa kemajuan dan kemunduran agama islam dan masa penjajahan dunia barat terhadap islam.

Kami pun ucapkam banyak terima kasih kepada dosen yang sudah membimbing kami sehingga kami mampu meyelesaikan makalah ini, terlepas dari itu kami menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, sehingga kami menerima jika ada kritik saran unuk memperbaiki makalah ini.

Demikian yang kami dafat sampaikan, apabila ada susunan kalimat dan bahasa yang kurang baik kami mohon maaf, akhir kata semoga makalah yang berjudul “MASA KEMUNDURAN ISLAM DAN PENJAJAHAN DUNIA BARAT TERHADAP ISLAM” ini dafat memberikan kemanfaatan dan inspirasi kepada pembaca



BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Peradaban islam yang berlangsung sejak pemerintahan Rasulullah SAW di Madinah (Abad Ke -7 M ) yang dilanjutkan oleh kaum muslimin sampai pada masa ke khalifahan Bani Utsmani pada( abad ke 19 M ) telah menoreh serangkai kejayaan islam dalam berbagai bidang,perkembangan kemajuan islam tersebut memang diwarnai dengan berbagai konflik antara penguasa islam yang tidak jarang terjadi pertumpuhan darah sesuai muslim,meskipun demikian kepimpinan islam sangat memberikan pengaruh terhadap peradaban dunia dalam perkembangan ilmu pengetahuan diwilayah kekuasaannya.

Awal kemunduran peradabaan islam itu terjadi sejak kepemimpinan Daulah abbasiyah di Baghdad sebagai pusat perkembangan peradaban islam,yang mana dihancurkan oleh tentara mongol pimpinan Hulagu Khan pada tahun 1258,dan kemunduran peradaban islam itu terbagi menjadi 2,diantara adalah faktor internal dan faktor eksternal,dua faktor inilah yang mempengaruhi kemunduran peradaban islam,2 faktor inilah yang menjadi sebab keruntuhan dan kemunduran peradaban islam,karna sebaik baiknya zaman adalah zaman pada rasulullah SAW,Khalifaturosyidin,dan diteruskan oleh para pemimpin yang mengikuti uswah hasanah rasulullah SAW,Karna setelah kepemimpinan Rasulullah SAW dan khalifaturosyidin,terpecah menjadi sebuah kepemimpinan dalam bentuk sebuah sebuah dinasti dan kerajaan.

Salah satu faktor kemunduran peradabaan islam adalah terjadi peperangan antara islam dengan Kristen yang disebut dengan perang salib,alasan disebut dengan perang salib adalah umat Kristen mengenakan kalung,pakaian,alat perang,dengan gambar salib,yang terjadi pada tahun 1091-1291 Pada abad ke 11 sampai 17,perang inilah menjadi salah satu gerakan perkembangan umat kristiani dan menjadi sebab kemunduran peradaban islam,sehingga terjadi penjajahan terhadap umat islam dan direbutkan kembali kekuasaaan yang awalnya dikuasai oleh umat islam,namun dengan adanya ini menjadi pemicu utama dalam merebutkan kembali masa keemesan islam pada awalnya,dengan segala pemikiran,teknologi,dan perkembangan dalam pengetahuan ilmu politik,yang awalnya umat islam tertinggal dikarnakan terlalu fanatic akan agama sehingga menyampingkan ilmu pengetahuan yang lainnya,dan ini menjadi faktor terbesar dalam kemunduran perkembangan islam,

Kemudian,pada tahun 1800 dimulai sebuah kebangkitan perkembangan peradaban islam yang disebut dengan pembaharuan(Modern),pada tahun itulah dimulai perkembangan islam sampai sejak saat ini,masa pembaharuan ini ditandai dengan kesadaran umat islam terhadap penting nya dalam memahami ilmu pengetahuan serta kesadaran umat islam terhadap kelemahan dirinya sehingga terdorong untuk memperoleh kemenangan dan kejayaaan islam dalam berbagai bidang,terkhusus dalam bidang teknologi dan ilmu pengetahuan.[1]
1.2 Rumusan Masalah

Perumusan dari makalah ini yang berjudul “Masa kemunduran islam dan penjajahan dunia barat terhadap islam” adalah sebagai berikut;

1. Masa kejayaan peradaban islam ketika dipimpin oleh Rasulullah SAW dan Khalifaturosyidin.

2. Masa kemunduran peradaban islam dan penjajahan dunia barat terhadap dunia islam

3. Faktor faktor yang menyebabkan kemunduran peradaban islam

4. Masa pembaharuan islam sebagai langkah kejayaan islam di era modern
1.3 Tujuan Penilitian

1. Untuk memahami sejarah kejayaan islam pada masa rasulullah saw dan khalifaturosyidin

2. Untuk memahami sejarah kemunduran peradaban islam serta dampak kemunduran

3. Untuk memahami pembaharuan peradaban islam pada masa modern

4. Untuk memahami perkembangan pemikiran islam dimasa modern
1.4 Manfaat Penilitian

1. Memberikan informasi tentang kemajuan peradaban islam

2. Memberikan informasi tentang kemunduran peradaban islam

3. Memberikan informnasi tentang faktor faktor kemunduran islam

4. Memberikan informasi tentang pembaharuan islam



BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Masa Kejayaan Islam

Islam yang diwahyukan kepada nabi Muhammad SAW telah membawa bangsa arab yang awalnya pada masa jaman jahiliyyah,kebodohan,bangsa terbelakang dan tidak diharapkan akan kemajuan,namun,pada masa rasulullah SAW islam semakin cepat bergerak dan berkembang dan mengalami perkembangan peradaban dalam kehidupan dan dalam sisi kehidupan yang awalnya terbelakang sehingga adanya sebuah perubahan,ini adalah sisi awal kemajuan peradaban islam,yang diawali dengan perjuangan dakwah Rasulullah SAW,dalam sejarah nabi ini,dapat disimpulkan bahwa nabi Muhammad SAW,Disamping memimpin dan menjadi pedoman dalam hal agama,juga seorang negarawan,pemimpin politik dan administrasi yang cakap,hanya dalam jangka waktu sebelas tahun memimpin politik dan menjadi khalifah yang mampu menundukan jazirah arab kedalam kekuasaannya,namun kemajuan pesat dari peradaban islam itu terjadi bukan ditanah mekkah melainkan kemajuan dari peradaban islam itu berawal dar hijrahnya nabi Muhammad SAW dari mekkah ke Madinah pada tahun 622 M,Dari sinilah dimulai nya peradaban islam dan terjadi perubahan besar dalam sejarah umat manusia yang diawali dari Madinah sebagai pusat peradaban,sebagai contoh adalah berdirinya masjid nabawi,terhubungan nya tali persaudaraan antara kaum anshor dan kaum muhajirin,peletakan asas-asas politik,dan terbentuknya negara Madinah.

Nabi Muhammad SAW dilahirkan pada hari senin 12 Rabiul Awal pada tahun gajah atau bertepatan dengan tahun 20 April 571 M,beliau dilahirkan di kota Makkah dalam keadaan yatim,ibunda dari baginda nabi Muhammad adalah Aminah az-zuhriyah dan ayahanda nabi Muhammad saw adalah Abdullah bin abdul muthalib,adapun salah satu tanda-tanda dari kenabian adalah langit malam menjadi terang,berhala berjatuhan,istina kisra berguncang,api majusi padam,tembikar kelahiran terbelah,dan tanda-tanda dari kenabian adalah yang dapat dilihat dari kitab taurat dan injil yang hanif,Allah SWT langsung mengajarkan langsung kepada nabi Muhammad SAW selama 40 tahun sebagai suri tauladan yang baik dan uswah hasanah yang mesti contoh dalam memimpin umat bagi seluruh umat muslim.

Berdasarkan hal tersebut, dapat diketahui bahwa Rasulullah saw. pada periode kekuasaannya telah menanamkan pondasi atau landasan kekuatan serta telah tersusun sistem manajerial kekuasaan Islam dalam upaya membentuk Negara Islam yang kokoh dalam menunjang kemenangan-kemenangan serta kegemiliangan dan keadikuasaan Islam pada periode-periode sesudahnya. 2. Periode Khulafaur Rasyidin Sepeninggalnya Rasulullah saw. tonggak kepemimpinan negara dilanjutkan oleh para sahabat, yang lazim disebut sebagai khulafaur rasyidin. Yang pertama penerus estafet kepemimpinan Islam yaitu Abu Bakar al-Shiddiq, kekuasaan yang dijalankannya sebagai khalifah pertama sebagaimana pada masa Rasulullah saw. bersifat sentral: kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif yang terpusat di tangan khalifah. Masa kekuasaan Abu Bakar sangat singkat hanya dua tahun lebih lamanya, yang dipergunakan untuk mengatasi dan memberantas permasalahan-permasalahan internal yang dilancarkan para pembangkang pasca kemangkatan Rasulullah saw. yaitu orang-orang murtad, pembangkang zakat dan nabi-nabi palsu. Setelah menyelesaikan persoalan-persoalan dalam negeri Abu Bakar r.a. sebagai pengganti Nabi Muhammad Saw, mulai mengadakan perluasan wilayah dan kekuasaan Islam ke semenanjung Arab. Abu Bakar memegang kendali pemerintahan selama dua tahun lebih sedikit, namun masa yang begitu singkat itu dapat dipandang sebagai masa yang menentukan bagi sejarah Islam.

Pada masa itulah Abu Bakar telah menghadapi saat-saat yang amat genting. Dalam keadaan yang demikian beliau dapat mengerahkan kaum muslimin menghancurkan orang-orang musyrik dan memberantas keragu-raguan bahkan beliau juga mampu mengerahkan mereka untuk menggulingkan singgasana Kisra (raja persia) dan Kaisar (raja Rumawi). Ke daerah kekuasaan Persia, umat Islam di bawah pimpinan Khalid bin Walid berhasil menguasai Hirah benteng terdepan Persia di Mesopotamia, peperangan yang digencarkan oleh Amr bin al-Ash dibantu oleh Khalid dapat menguasai dan menaklukkan Bizantium, Persia, Suriah, dan Mesir, yang dianggap perang penaklukan brilian dalam sejarah. Berita kemenangan Islam sampai ke Madinah pada saat Khalifah Abu Bakar dalam keadaan sakit, sebelum meninggal Abu Bakar sempat berfikir tentang kondisi umat Islam, tanpa ada pimpinan yang secara langsung menggantikan beliau akan terjadilah perselisihan di kalangan kaum muslimin sendiri, dan akan menimbulkan kekalahan bagi bala tentara umat Islam yang sedang bertempur. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka timbullah hasrat Abu Bakar untuk menunjuk penggantinya, dengan dimusyawarahkan bersama kaum muslimin. Dalam musyawarah itulah Abu Bakar menunjuk Umar ibn al-Khaththab sebagai calon. Dan beliaulah yang disepakati menjadi calon oleh kaum muslimin. Karena itu merupakan kesepakatan kaum muslimin maka Abu Bakar langsung menunjuk Umar sebagai pengganti beliau, dan piagam penggantian itu ditulisnya sebelum beliau wafat.[2]

Rahasia tidak ditunjuk nya pengganti rasulullah SAW. Al-bazzar dalam musnad nya menerangkan’Abdullah bin Wadhah al-kufi berkata kepada kami yahya bin yamani berkata pada kami, israil berkata kepada kami dari Abul Yaqzan, dari Abu Wail dari Huzaifah bahwa para sahabat bertanya; Wahai Rasulullah SAW, tidakkah engkau menunjuk pengganti yang memimpin kami sepininggalan mu nanti? Rasulullah SAW menjawab :Sesungguhnya kalau aku menunjuk pengganti ku nanti, aku khawatir kalian akan menentang pengganti ku itu lalu allah swt menurunkan azab atas diri kalian ( HR.Al- Hakim dalam Al- Mustadrak,tetapi hadis Abul Yaqzhan lemah.[3]

Setelah wafatnya Rasululluh SAW. Kepemimpinan umat islam dilanjutkan oleh khalifaturosydin yang 4 yaitu;

1. Abu Bakar ash-shidiq: Abu Bakar lahir dengan nama Abdullah bin Abu Quhafah at-Taimy (nama sebenarnya Utsman). Sementara ibunya bernama Ummu al-Khair (sebetulnya bernama Salma binti Sakhar). Jika nasab Abu Bakar dari bapaknya ditarik ke atas, maka akan bertemu dengan garis keturunan Nabi Muhammad pada Murrah bin Ka’ab. Ia lahir di Makkah pada 573 M atau lebih kurang dua tahun enam bulan setelah Tahun Gajah. Dari situ bisa diketahui bahwa Abu Bakar lebih muda 2,5 tahun dari Nabi Muhammad.[4]

2. Umar bin Khattab: Umar bin Khattab adalah seorang khalifah yang sangat terkenal, perjalanan hidupnya adalah teladan yang diikuti, dan kepemimpinannya adalah sesuatu yang diimpikan. Banyak orang saat ini memimpikan, kiranya Umar hidup di zaman ini dan memipin umat yang tengah kehilangan jati diri. Umar bin Khattab bin Nafiel bin Abdul Uzza atau lebih dikenal dengan Umar bin Khattab (581 - November 644) (bahasa Arab:عمر ابن الخطاب) adalah salah seorang sahabat Nabi Muhammad S.A.W. yang juga adalah khalifah kedua Islam (634-644). Umar juga merupakan satu di antara empat orang Khalifah yang digolongkan sebagai Khalifah yang diberi petunjuk (Khulafaur Rasyidin).

3. Utsman bin Affan: Utsman bin Affan (bahasa Arab: عثمان بن عفان‎, 579 – 17 Juni 656 M/12 Dzulhijjah 35 H) adalah khalifah ketiga yang berkuasa pada tahun 644 sampai 656 dan merupakan Khulafaur Rasyidin dengan masa kekuasaan terlama. Sama seperti dua pendahulunya, 'Utsman termasuk salah satu sahabat utama Nabi Muhammad.

4. Ali bin Abi Thalib: Alī bin Abī Thālib adalah khalifah keempat yang berkuasa dan Dia termasuk golongan pemeluk Islam pertama dan salah satu sahabat utama Nabi. Secara silsilah, 'Ali adalah sepupu dari Nabi Muhammad. Pernikahan 'Ali dengan Fatimah az-Zahra juga menjadikannya sebagai menantu Nabi Muhammad.

Dijaman khalifah ini dimulai perkembangan peradaban islam sehingga agama islam menjadi agama yang memiliki kedudukan yang tinggi ketimbang agama yang lainnya, Pada masa khulafaur rasyidin, banyak kemajuan peradaban telah dicapai. Dia ntarannya adalah munculnya gerakan pemikiran islam. Di antara gerakan pemikiran yang menonjol pada masa khulafaur rasyidin. Yang termasuk faktor penyebab kejayaan Islam pada masa lalu, diantaranya: Terjadinya Asimilasi antara Bangsa Arab dan Bangsa Lain. Berkembangnya Kebudayaan Islam secara Mandiri. Gencarnya Gerakan Penerjemah setelah runtuhnya kekhalifahan sistem kekhalifan diganti menjadi sistem. Salah satu unsur kejayaan peradaban Islam adalah sains dan teknologi. Bidang ini mengalami beberapa fase, mulai dari kemunculannya, penyebaran, kemajuan, hingga kemunduran. Untuk menunjukkan kemajuan sains dan teknologi Islam pada masa keemasannya, cukuplah kiranya menyebut nama-nama, seperti Jabir bin Hayyan, al-Kindi, al-Khawarizmi, ar-Razi, al-Farabi, at-Tabari, al-Biruni, Ibnu Sina, dan Umar Khayyam. Tak seorang pun, baik di Timur ataupun di Barat, yang meragukan kualitas keilmuan mereka Namun, dari beberapa kejayaan islam itu dipelopori oleh Daulah-daulah atau kerajaan yang memimpin setelah kepemimpinan para khalifah, Diantara kerajaan dan Daulah yang memiliki Masa keemasan, diantara lain adalah;










1) DAULAH UMAYAH (40 H/661 M - 132 H/750 M)

Wilayah kekuasaan dinasti ini meliputi daerah Timur Tengah, Afrika Utara dan Spanyol. Dinasti Umayah berasal dari keturunan Umayah bin Abdul Syams bin Abdul Manaf, pemimpin sukua Quraisy terpandang. Dinasti Umayah muncul setelah Ali bin Abi Thalib (40 H/661 M) meninggal. Mu'awiyah, keturunan Bani Umayah dari keluarga Harb, meneruskan kekuasaan dengan mendirikan Dinasti Umayah. Dinasti Umayah terbagi menjadi dua periode kekuasaan yaitu Umayah Damascus (Suriah) dan Umayah Cordoba (Spanyol). Kejayaan Dinasti Umayah Damascus terdapai pada masa Khalifah al-Walid. Berakhirnya Dinasti Umayah Damascus terjadi ketika Marwan II dibunuh tentara Abbasiyah pada 132 H/750 M. Selanjutnya Abdurrahman (cucu Hisyam) meloloskan diri ke Spanyol dan mendirikan Dinasti Umayah Cordoba. Dinasti Umayah Cordoba mengalami kejayaan pada masa Abdurrahman III dan al-Hakam II. Peninggalan Dinasti Umayah Damascus berupa Katedral St. John di Damascus yang diubah menjadi masjid, Katedral di Hims yang digunakan sebagai masjid dan gereja dan tempat istirahat di padang pasir seperti Qusair Amrah dan al-Musatta, adapun peninggalan Dinasti Umayah Cordoba adalah Masjid Cordoba di Spanyol.
2) DAULAH ABBASIYAH (132/750 M - 656 H/1258 M)

Dinasti ini mempunyai wilayah kekuasan yang meliputi Irak, Suriah, Semenanjung Arabia, Uzbekistan dan Mesir bagian timur. Pendiri dinasti sekaligus khalifah pertama adalah Abu Abbas as-Saffah. Kekuasaan Dinasti Abbaisyah dibagi menjadi empat periode, yaitu periode awal 132 H/750 M-232 H/847 M), periode lanjutan (232 H/847 M-333 H/945 M), periode Buwaihi (333 H/945 M- 447 H/1055 M), dan periode Seljuk (447 H/1055 M- 656 H/1258 M). Masa panjang dinasti ini dilalui dengan pola pemerintahan yang berubah-ubah seusuai perubahan politik, sosial, budaya dan penguasa. Dinasti Abbasiyah mengalami zaman keemasan ketika dipimpin oleh as-Saffah, al-Mansur, al-Mahdi, Harun ar-Rasyid, al-Amin, al-Ma'mum, Ibragim, al-Mu'tasim dan al-Wasiq. kekuasaan Abbasiyah melemah dengan adanya pertentangan dan pemberontakan dari dalam negeri serta ancaman dari pihak luar, seperti Bizantum (Romawi Timur) dan orang Mongol. Dinasti Abbasiyah runtuh setelah orang Mongol di bawah pimpinan Hulagu Khan, cucu Jengiz Khan, menghancurkan Baghdad. Peninggalan Dinasti Abbasiyah meliputi antaran lain Baitulhikmah, yaitu suatu lembaga pusat kajian keilmuan yang didirikan oleh Khalifah Harun ar-Rasyid, dan Masjid al-Mutawakkil yang mempunyai menara spiral di Samarra (Irak).






3) IDRISIYAH (172 H/789 M - 314 H/926 M)

Wilayah kekuasaannya adalah Magribi (Maroko). Dinasti ini didirikan oleh Idris I bin Abdullah, cucu Hasan bin Ali bin Abi Thalib, dan merupakan dinasti pertama yang beraliran Syiah, terutama di Maroko dan Afrika Utara. Sultan Idrisiyah terbesar adalah Yahya IV (292 H/905 M-309 H/922 M) yang berhasil merestorasi Volubilis, kota Romawi, menjadi kota Fez. Dinasti Idrisiyah berperan dalam menyebarkan budaya dan agama Islam ke bangsa Berber dan penduduk asli. Dinasti ini runtuh setelah ditaklukkan oleh Dinasti Fatimiyah pada 374 H/985 M. Dinasti Idrisiyah antara lain meninggalkan Masjid Karawiyyin dan Masjid Andalusia yang didirikan pada 244 H/859 M.
4) AGHLABIYAH (184 H/800 M - 296 H/909 M)

Pusat pemerintahannya terletak di Qairawan, Tunisia. Wilayah kekuasaan Aghlabiyah meliputi Tunisia dan Afrika Utara. Pemimpin pertama dinasti ini adalah Ibrahim I bin al-Aglab, seorang panglima dari Khurasan Aghlabiyah berperan dalam mengganti bahasa latin dengan bahasa Arab serta menjadikan Islam agama mayoritas. Dinasti ini berhasil menduduki Sicilia dan sebagian besar Italia Selatan, Sardinia, Corsica, bahkan pesisir Alpen pada abad ke-9. Dinasti Aghlabiyah berkahir setelah ditaklukan oleh Dinasti Fatimiyah. Peninggalan dinasti ini antara lain adalah Masjid Raya Qairawan dan Masjid Raya di Tunis.
5) SAMANIYAH (203 H/819 M - 395 H/1005 M)

Wilayah kekuasaan Dinasti Samaniyah meliputi daerah Khurasan (Irak) dab Transoksania (Uzbekistan) yang terletak di sebelah timur Baghdad. Ibukotanya adalah Bukhara. Dinasti Samaniyah didirikan oleh Ahmad bin Asad bin Samankhudat, keturunan seorang bangsawan Balkh (Afghanistan Utara). Puncak kejayaan tercapai pada masa pemerintaha Isma'il II al-Muntasir, khalifah terakhir Samaniyah, tidak dapat mempertahankan wilayahnya dari serangan Dinasti Qarakhan dan Dinasti Ghaznawi. Dinasti Samaniyah berakhir setelah Isma'il II terbunuh pada 395 H/1005 M. Peninggalan Dinasti Samaniyah berupaa Mausoleum Muhammad bin Ismail al-Bukhari, seorang ilmuwan muslim.
6) SAFARIYAH (253 H/867 M - 900/1495 M)

Dinasti Safariyah merupakan sebuah dinasti Islam yang paling lama berkuasa di dunia. Wilayah kekuasaan Dinasti Safariyah meliputi kawasan Sijistan, Iran. Pendiri dinasti ini adalah Ya'qub bin Lais as-Saffar, seorang pemimpin kelompok Khawarij di Porpinsi Sistan (Iran). Dinasti Safariyah di bawah kepemimpinan Amr bin Lais berhasil melebarkan wilayah kekuasaanya sampai Afghanistan Timur. Pada masa itulah kekuasaan Dinasti Safariyah mencapi puncaknya. Dinasti ini semakin melemah karena pemberontakan dan kekacauan dalam pemerintahan. Akhirnya Dinasti Ghaznawi mengambil alih kekuasaan Dinasti Safariyah. Setelah penguasa terakhir Dinasti Safariyah, Khalaf, meninggal dunia, berakhir pula kekuasaan Dinasti Safariyah di Sijistan.
7) TULUN (254 H/868 M - 292 H/905 M)

Wilayah kekuasaan dinasti Tulun meliputi Mesir dan Suriah. Pendirianya adalah Ahmad bin Tulun, putra seorang Turki yang diutus oleh gubernur Transoksania (Uzbekistan) emmbawa upeti ke Abbasiyah. Dinasti Tulun yang memerintah sampai 38 tahun berakhir ketika dikalahkan oleh pasukan Abbasiyah dan setelah Khalifah Syaiban bin Tulun terbunuh.
8) HAMDANIYAH (292 H/905 M - 394 H/1004 M)

Wilayah kekuasaanya meliputi Aleppo (Suriah) dan Mosul (Irak). Nama dinasti ini dinisbahkan kepada pendirinya, Hamdan bin Hamdun yang bergelar Abul Haija'. Dinasti Hamdaniyah di Mosul dipimpin oleh Hasan yang menggantikan ayahnya, Abu al-Haija;. Kepemimpinan Hasan mendapat pengakuan dari pemerintah Baghdad. Dinasti Hamdaniyah di Aleppo didirikan oleh Ali Saifuddawlah, suadara dari penguasa Hamdaniyah Mosul. Ali Saifuddawlah merebut Aleppo dari Dinasti Ikhsyidiyah. Dinasti Hamdaniyah di Mosul maupun di Aleppo berakhir ketika para pemimpin meninggal.
9) FATIMIYAH (296 H/909 M - 566 H/1171 M)

Wilayah kekuasaannya meliputi Afrika Utara, Mesir dan Suriah. Berdirinya Dinasti Fatimiyah dilatarbelakangi oleh melemahnya Dinasti Abbasiyah. Ubaidillah al-Mahdi mendirikan dinasti Fatimiyah yang lepas dari kekuasaan Abbasiyah. Dinasti ini mengalami puncak kejayaan pada masa kepemimpinan al-Aziz. Kebudayaan Islam berkembang pesat pada masa Dinasti Fatimiyah, yang ditandai dengan berdirinya Masjid al-Azhar. Masjid ini berfungsi sebagai pusat pengkajian Islam dan ilmu pengetahuan. Dinasti Fatimiyah berakhis setelah al-Adid, khalifah terakhir Dinasti Fatimiyah, jatuh sakit. Salahudin Yusub al-Ayyubi, wazir Dinasti Fatimiyah menggunakan kesempatan tersebut dengan mengakui kekuasaan khalifah Abbasiyah, al-Mustadi. Peninggalan dinasti ini meliputi antara lain Masjid al-Azhar yang sekarang terkenal dengan Universitas al-Azhar-nya, Bab al-Futuh (Benteng Futuh) dan Masjid al-Akmar di Cairo, Mesir.
10) BUWAIHI (33 H/945M - 447 H/1055M)

Wilayah kekuasaan Dinasti Buwaihi meliputi Irak dan Iran. Dinasti ini dibangun oleh tiga bersaudara yaitu Ali bin Buwaihi, Hasan bin Buwaihi dan Ahmad bin Buwaihi. Perjalanan Dinasti Buwaihi dapat dibagi dua periode. Periode pertama merupakan periode pertumbuhan dan konsolidasi sedangkan periode kedua daalh periode defensi, khususnya di wilayah Irak dan Iran Tengah. Dinasti Buwaihi mengalami perkembangan pesat ketika Dinasti Abbasiyah di Baghdad mulai melemah. Dinasti Buwaihi mengalami kemunduran dengan adanya pengaruh Tugril Beg dari Dinasti Seljuk. Peninggalan dinasti ini antara lain berupa observatorium di Baghdad dan sejumlah perpustakaan di Syiraz, ar-Rayy dan Isfahan (Iran).
11) SELJUK (469 H/1077 M - 706 H/1307 M

Wilayah kekuasaannya meliputi Irak, Iran, Kirman dan Suriah. Dinasti Seljuk dibagi menjadi lima cabang yaitu Seljuk Iran, Seljuk Irak, Seljuk Kirman, Seljuk Asia Kecil dan Seljuk Suriah. Dinasti Seljuk didirikan oleh Seljuk bin Duqaq dari suku bangsa Guzz dari Turkestan. Akan tetapi tokoh yang dipandang sebagai pendiri dinasti seljuk yang sebenarnya adalah Tugril Beq. Ia berhasil memperluas wilayah kekuasaan Dinasti Seljuk dan mendapat pengakuan dari Dinasti Abbasiyah. Dinasti Seljuk melemah setelah para pemimpinnya meninggal atau ditaklukkan oleh bangsa lain. Peninggalan dinasti ini adalah Kizil Kule (Menara Merah) di Alanya, Turki Selatan, yang merupakan pangkalan pertahanan Bani Seljuk dan Masjid Jumat di Isfahan, Iran.
12) AYUBIYAH (569 H/1174 M - 650 H/1252 M)

Pusat pemerintahan Dinasti Ayubiyah adalah Cairo, Mesir. Wilayah kekuasaannya meliputi kawasan Mesir, Suriah dan Yaman. Dinasti Ayubiyah didirikan Salahudin Yusuf al-Ayyubi, setelah menaklukan khalifah terakhir Dinasti Fatimiyah, al-Adid. Salahudin berhasil menaklukan daerah Islam lainnya dan pasukan salib. Selain dikenal sebagai panglima perang, Salahudin juga mendorong kemajuan di bidang agama dan pendidikan. Berakhirnya masa pemerintahan Ayubiyah ditandai dengan meninggalnya Malik al-Asyraf Muzaffaruddin, sultan terakhir dan berkuasanya Dinasti Mamluk. Peninggalan Ayubiyah adalah Benteng Qal'ah al-Jabal di Cairo, Mesir.
13) DELHI (602 H/1206 M - 962 H/1555 M)

Wilayah kekuasaan Dinasti Delhi terletak di India Utara. Dinasti Delhi mengalami lima kali pergantian kepemimpinan yaitu Dinasti Mamluk, Dinasti Khalji, Dinasti Tuglug, Dinasti Sayid dan Dinasti Loyd. Pada periode pertama, Delhi dipimpin Dinasti Mamluk selama 84 tahun. Mamluk merupakan keturunan Qutbuddin Aybak, seorang budak dari Turki. Dinasti Khalji dari Afghanistan memerintah selama 30 tahu. Dinasti Tuglug memerintah selama 93 tahun, sedangkan Dinasti Sayid selama 37 tahun. Penguasa terakhir Delhi adalah Dinasti Lody yang memerintah selama 75 tahun. Peninggalan Dinasti Delhi antara lain adalah Masjid Kuwat al-Islam dan Qutub Minar yang berupa menara di Lalkot, Delhi (India)
14) MAMLUK MESIR (648 H/1250 M - 923 H/1517 M)

Wilayah kekuasaan Dinasti Mamluk Mesir dan Suriah. Dinasti Mamluk berasal dari golongan hamba yang dimiliki oleh para sultan dan amir, yang dididik secara militer oleh tuan mereka. Dinasti Mamluk yang memerintah di Mesir dibagi dua yaitu Mamluk Bahri dan Mamluk Burji. Sultan pertama Dinasti Mamluk Bahri adalah Izzudin Aibak, Sultan Dinasti Mamluk Bahri yang terkenal antara lain adalah Qutuz, Baybars, Qalawun dan Nasir Muhammad bin Qalawun. Baybars adalah sultan Dinasti Mamluk Bahri yang berhasil membangun pemerintahan yang kuat dan berkuasa selama 17 tahun. Dinasti Mamluk Burji kemudian mengambil alih pemerintahan dengan menggulingkan sultan Mamluk Bahri terakhir, as-Salih Hajii bin Sya'ban. Sultan pertama penguasa Dinasti Mamluk Burji adalah Barquq (784 H/1382 M-801 H/1399 M). Dinasti Mamluk Mesir memberikan sumbangan besar bagi sejarah Islam dengan mengalahkan kelompok Nasrani Eropa yang menyerang Syam (Suriah). Selain itu, Dinasti Mamluk Mesir berhasil mengalahkan bangsa Mongol, merebut dan mengislamkan Kerajaan Nubia (Ethiopia), serta menguasai Pulau Cyprus dan Rhodos. Dinasti Mamluk Mesir berakhir setelah al-Asyras Tuman Bai, sultan terakhir, dihukum gantung oleh pasukan Usmani Turki. Peninggalan Dinasti Mamluk antara lain berupa Masjid Rifai, Mausoleum Qalawun dan Masjid Sultan Hassan di Cairo.
15) MUGHAL (931 H/1525 M - 1275 H/1858 M)

Wilayah kekuasaan dinasti ini terletak di India. Dinasti Mughal didirikan oleh Zahiruddin Muhammad Babur, putra pertama Umar Syeikh Mirza, seorang penguasa Fargana di Turkistan (Transoksania). Dinasti Mughal dimulai ketika Babur menguasai Punjab dan meruntuhkan Dinasti Lody di Delhi. Dinasti Mughal menyebabkan terpusatnya daerah di India yang semula oleh gubernur, serta meluasnya politik Islam di wilayah India. Dinasti Mughal sangat memperhatikan pengembangan Islam, terutama di bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan. Dinasti Mughal mendirikan khanqah (pesantren), yang merupakan pusat studi Islam dan ilmu pengetahuan. Dinasti Mughal juga memperhatikan pengembangan peradaban, terutama di bidang seni lukis, seni musik dan seni bangunan. Hal ini antara lain terlihat dari peninggalannya berupa Istana Hawa Mahal di Jaipur, red Fort (Benteng Merah), Delhi, Taj Mahal di Agra dan Masjid Badsyahi di Lahore. Dinasti ini runtuh setelah Inggris mulai menancapkan kekuasaanya di India. Bahadur II, sultan terakhir, diusir dari istananya oleh penguasa Inggris.
16) USMANI/OTTOMAN (699 H/1300 M - 1341 H/1922 M)

Dinasti yang pusat pemerintahannya di Istanbul, Turki, ini mempunyai wilayah kekuasaan paling luas. Wilayahnya meliputi sebagian Asia, Afrika dan Eropoa. Dinasti Usmani merupakan satu di antara tiga dinasti Islam yang besar pada abad Pertengahan, selain Dinasti Safawi di Persia (Iran) dan Dinasti Mughal di India. Dalam sejarah Islam, periode itu disebut juga Masa Tiga Kerajaan Besar. Dinasti Usmani menjadi negara besar setelah berhasil menaklukan Bizantium (856 H/1453 M) dan berkuasa lebih dari 6 abad. Dinasti ini didirikan oleh Usman, putra seorang pemimpin suku Kayi yang bernama Artogrol. Dinasti Usmani berhasil menyebarkan Islam sampai ke daratan Eropa. Puncak kejayaan dinasti ini tercapai pada masa pemerintahan Sulaiman I (The Great, The Magnificent, al-Qanuni). Dinasti Usmani kemudian semakin melemah akibat pemberontakan internal dan kalah perang melawan bangsa Eropa. Pada perkembangan selanjutnya, Dinasti Usmani mengalami masa modernisasi (1839-1924), yang ditandai dengan pembaruan di bidang politik, administrasi dan kebudayaan. DInasti Usmani berakhir dan berganti menjadi negara modern yang berbentuk republik yang sekuler pada 1924. Pendirian republik Turki dipelopori oleh Mustafa Kemal Pasya Ataturk. Ia menanamkan paham nasionalisme dan menghapuskan kekuasaan sultan. ada banyak peninggalan Dinasti Usmani, antara lain Masjid Sulaiman, Masjid al-Muhammadi, Masjid Abu Ayub al-Ansari dan Masjid Aya Sofia di Istanbul yang berasal dari renovasi sebuah gereja.

Dari 16 daulah ini yang yang mengawali kemajuan dalam agama islam serta muncul nya perkembangan peradaban islam dari 16 daulah ini ada sejarah yang mereka torehkan diantara kemajuan yang berkembang pasa masa kerajaan atau daulah diantara lainnya adalah:

· Penyempurnaan tulisan mushaf al-Quran dengan titik pada huruf-huruf tertentu.

· Pembangunan masjid Al Amawi di Damaskus dan al Aqsha di Yerussalem.

· Perluasan masjid Nabawi di Madinah.

· Pembangunan rumah sakit bagi penderita kusta.

· Pengumpulan hadits.
Menggalang penyusunan buku.
Menggalang penerjemahan buku-buku ilmu pengetahuan dari bahasa asing.
Mengaktifkan kegiatan ilmiah.
Mengembangkan pusat-pusat kegiatan ilmu pengetahuan
Masjid al-Azhar, Mausoleum Sayyidah Ruqayyah, Interior Masjid Al-Hakim, interior Masjid Agung Mahdiya, dan Gerbang Masjid Agung Mahdiya.
Pengelolaan pemerintahan yang baik.
Keadaan perekonomian yang baik.
Penguasaan ilmu pengetahuan dan budaya.
Militer yang kuat dan gencar melakukan ekspansi.



Itu diantara masa kejayaan islam ketika dipimpin oleh sistem kerajaan atau daulah namun diantara itu, ternyata perkembangan islam itu terbagi menjadi 3 masa, yaitu diantara lainnya adalah:



A. Periode klasik (650-1258 M)
Era ini adalah masa kemajuan, keemasan, dan kejayaan Islam. Periode ini dibagi menjadi fase ekspansi dan disintegrasi.

a. Fase ekspansi, integrasi, dan pusat kemajuan
Masa ini berlangsung pada 650-1000 M dengan daerah penyebaran Islam yang makin luas, melalui Afrika utara sampai ke Spanyol di bumi bagian barat. Islam juga melalui Persia sampai ke India di bumi sebelah timur.
Di masa inilah perkembangan ilmu pengetahuan, agama, bahasa, dan lain-lain mencapai puncaknya. Era ini juga menghasilkan ulama besar misal Imam Malik, Imam Abu Hanifah, Imam Syafi'i dan Imam Ibnu Hambal dalam bidang Fiqh.

b. Fase disintegrasi
Era pada kurun waktu 1000 - 1250 M ini mulai mengalami kemunduran. Kekuasaan khalifah menurun, hingga akhirnya Baghdad dirampas dan dihancurkan Hulagu Khan pada tahun 1258 M.



B. Periode pertengahan
Sama seperti sebelumnya, periode ini juga terbagi atas tiga fase. Umat Islam yang mengalami kemunduran, bangit kembali melalui tiga kerajaan besar.

a. Fase kemunduran

Tahap ini berlangsung pada 1250-1500 M dengan desentralisasi dan disintegrasi yang makin menguat di masyarakat. Perbedaan antara Sunni dan Syi'ah serta Arab dan Persia semakin nyata. Dunia Islam terbagi menjadi Arab dan Persia. Bagian Arab yang terdiri dari Arabia, Irak, Suria, Palestina, Mesir dan Afrika utara berpusat di Mesir. Bagian Persia yang terdiri dari Balkan, Asia kecil, Persia dan Asia tengah berpusat di Iran.

b. Fase tiga kerajaan besar

Masa yang berlangsung pada 1500 - 1700 M dilanutkan dengan fase kemunduran di 1700 - 1800 M. Tiga kerajaan adalah Utsmani di Turki, Safawi di Persia dan Mughal di India. Kejayaan Islam pada tiga kerajaan besar masih bisa disaksikan hingga kini. Peninggalan tersebut bisa disaksikan dalam bentuk arsitek di Istanbul, Iran dan Delhi. Kemajuan Ilmu Pengetahuan di Masa Bani Umayyah Sejak Khalifah Pertama.

c. Periode modern

Pada periode yang berlangsung mulai 1800 hingga sekarang ini, umat mencari tahu penyebab kejatuhan Islam. Para pemimpin dan pemuka Islam memikirkan bagaimana meningkatkan mutu dan kekuatan umat Islam. Di era sejarah perkembangan peradaban Islam ini, kondisi muslim berbanding terbalik dengan periode klasik. Umat Islam yang awalnya menjadi pusat peradaban, kini kagum pada perkembangan budaya dan kemajuan kelompok masyarakat lain.[5]


Rasululluh SAW. Bersabda;

“Generasi terbaik itu adalah generasi Sahabat, Tabi'in, dan Tabi'ut Tabi'in. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda tentang tiga generasi ini: “Sebaik-baik manusia ialah pada generasiku (Sahabat), kemudian generasi berikutnya (Tabi'in), kemudian generasi berikutnya (Tabi'ut Tabi'in).” (H.R. Muslim)

Para sahabat Rasulullah SAW adalah generasi terbaik sepanjang sejarah Islam. Mereka menyaksikan dan terlibat langsung memperjuangkan Islam bersama Rasul pada masa awal Islam. Inilah mengapa dalam sebuah Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa sebaik-baik masa adalah ketika periode sahabat.maka dengan hadist ini menunjukan kepada kita semua nya bahwa sebaik-baik nya zaman adalah zaman nya rasululluh SAW,kemudian para khalifa ar-rasyidin,tabiit tabiin,ini zaman keemesan bagi islam yang dipimpin oleh makhluk yang paling mulia yaitu baginda nabi Muhammad saw,kemudian dilanjutkan oleh para khalifah dan tabiit tabiin,Namun,setelah masa kenabian dan kekhalifahan berakhir kepemimpinan islam dilanjutkan dengan sistem kerajaan-kerajaan yang pada awalnya membawa kemajuan bagi peradaban islam,Namun dengan berjalan waktu seluruh kerajaaan ini mengalami sebuah kemunduran dari berbagai aspek.

Masa Kemunduran (1250-1500) Awal kemunduran peradaban Islam dimulai saat Bagdad, yang merupakan ibu kota Bani Abbasiyah dan pusat peradaban Islam, diserang dan dihancurkan oleh tentara Mongol pimpinan Hulagu Khan pada 1258.dan awal dari kehancuran dan kemunduran peradaban islam itu ketika Kota Bani Abbasiyah yang sebagai pusat peradaban islam lalu diserang oleh tentara Mongol,dan banyak beberapa faktor dari kemunduran islam diantara nya adalah,melemah nya keimanan dari diri sosok pemimpin,takutnya dalam berjihad,lebih mencintai perkara dunia ketimbang perkara akhirat,itulah salah satu faktor dari kemunduran dari peradaban islam yang awalnya Berjaya lalu mengalami kemunduran.






2.2 Masa Kemunduran Islam

Masa Kemunduran islam itu berawal dari runtuh nya Daulah Bani Abassiyah yang awalnya menjadi sumber keilmuan dan sebagai rujukan untuk seluruh ilmuan yang ada pada masa itu,hancurnya Daulah Bani Abasiyyah menjadi langkah awal dari runtuh nya peradaban islam yang sudah tersebar di seluruh pelosok dunia ini,memang sangat disayangkan hal ini terjadi,namun dengan adanya hal ini juga menjadi motivasi utama untuk merebutkan kembali kejayaan islam yang sudah ada pada awalnya,dimana umat muslim disadarkan akan penting nya dalam membenahi sistem politik dan sistem kepemerintahan yang perlu di renovasi dan dibenahi,Penyebab Kemunduran dan Kehancuran 1. Konflik Islam dengan Kristen Para penguasa Muslim tidak melakukan Islamisasi secara sempurna. Mereka sudah merasa puas dengan hanya menagih upeti dari kerajaankerajaan Kristen taklukannya dan membiarkan mereka mempertahankan hukum dan adat mereka, termasuk posisi hirarki tradisional, asal tidak ada perlawanan bersenjata. Namun demikian, kehadiran Arab Islam telah memperkuat rasa kebangsaan orang-orang Spanyol Kristen. Hal itu menyebabkan kehidupan negara Islam di Spanyol tidak pernah berhenti dari pertentangan antara Islam dan Kristen. Pada abad ke-11 M umat Kristen memperoleh kemajuan pesat, sementara umat Islam sedang mengalami kemunduran.29 2. Tidak Adanya Ideologi Pemersatu Kalau di tempat-tempat lain, para mukalaf diperlakukan sebagai orang Islam yang sederajat, di Spanyol, sebagaimana politik yang dijalankan Bani Umayyah di Damaskus, orang-orang Arab tidak pernah menerima orang-orang pribumi. Setidak-tidaknya sampai abad ke-10 M, mereka masih memberi istilah „ibad dan muwalladun kepada para mukalaf itu, suatu ungkapan yang dinilai merendahkan. Akibatnya, kelompok-kelompok etnis non-Arab yang ada sering menggerogoti dan merusak perdamaian. Hal itu mendatangkan dampak besar terhadap sejarah sosio-ekonomi negeri tersebut. Hal ini menunjukkan tidak adanya ideologi yang dapat memberi makna persatuan, di samping kurangnya figur yang dapat menjadi personifikasi ideologi itu.30 3. Kesulitan Ekonomi Di paruh kedua masa Islam di Spanyol, para penguasa membangun kota dan mengembangkan ilmu pengetahuan dengan sangat “serius”, sehingga lalai.
2.3 Faktor-Faktor Kemunduran Islam

Dari peristiwa peritiwa kemunduran islam itu disebabkan oleh beberapa faktor yang menyebabkan dari hancurkan atau mundurnya perkembangan islam dalam dunia ini banyak sekali indicator dari runtuh nya peradaban islam dengan gerakan pemberontakan kepada pemimpin-pemimpin islam, salah satu contoh dari awal kehancuran peradaban islam adalah sebagai berikut:

· Menurut Arslan, beberapa sebab kemunduran Islam itu adalah kebodohan, ilmu yang tanggung, kemalasan, lemahnya semangat berkorban, dan hilangnya etos kerja, dinamisme, kepercayaan diri dan keberanian. Selain itu, dia juga menambahkan dua sebab lain, yakni ultra-modernisme dan konservativisme.

· Kurangnya rasa tanggung jawab para pemimpin negara akan pentingnya menjaga wilayah kekuasaan yang luas.

· Persoalan penduduk yang heterogen menyulitkan penyatuan dalam negara.

· Lemahnya sikap para pemimpin negara.

· Krisis ekonomi yang dialami oleh negara Islam.



Masa Kemunduran Islam (650-661M)

Di masa ini islam mengalami beberapa peristiwa penting dalam sejarahnya, antara lainmasa pergantian dari khulafaurrosidin menuju kekuasaan bani umayyah. terjadinya peristiwatahkim pada perang siffin yaitu antara Ali bin abi tholib dengan mu’awiyah bin abi sufyan. sebagai suatu perpecahan yang terjadi pada masa itu, wakil dalam perundingan pihak mu’awiyah bin abi sufyan menunjuk Amru bin Ash yang terkenal sangat pandai berdiplomasi. Adapun pihak Ali bin Abi tholib menunjuk Abu Musa al Asy’ari seorang tokoh senior dari kaum muhajirin yang juga dikenal kejujuran dan keshalehannya. Hasil tahkim (arbitrase) adalah untuk sementara waktu, tidak ada kekhalifahan danakan ditentukan berikutnya siapa yang menduduki jabatan khalifah. Kesempatan ini digunakan Mu’awiyah untuk mempromosikan diri sebagai khalifah dengan alasan untuk mengisi kekosongan khalifah, hal ini membuat pengikut Ali terpecah. sebagian dari merekakeluar dari barisan dan menamakan diri sebagai khawarij. Sebagian lagi yang masih, mendukung Ali bin Abi tholib menamakan dirinya Syi’ah. Sejak saat itu dikalangan umat islam telah terbentuk suatu kelompok politik yang terpisah dari golongan yang sudah ada, yaitu pengikut Ali dan pengikut Mu’awiyah. Pada tanggal 20 ramadhan 40 H (660 M), Ali terbunuh oleh seorang anggota khowarij. Kedudukan Ali sebagai Khalifah kemudian dijabat oleh anaknya Hasan selama beberapa bulan. Namun, karena Hasan ternyata lemah, sementara Mu’awiyah semakini, kuat maka Hasan membuat perjanjian damai. Perjanjian ini dapat mempersatukan umet islamkembali dalam satu kepemimpina kembali dalam satu kepemimpinan polotik, di bawah Mu’awiyah bin Abi Sufyan. Disisi lain, perjanjian itu juga menyebabkan Mu’awiyah menjadi penguasa absolute dalam islam. Tahun 41 H (661 M), tahun persatuan itu dikenal dalam sejarah sebagai tahun Jama’ah (am jama’ah). Khalifah Bani UmayyahDengan jatuhnya khalifah Ali dari kursi kekhalifahan, mulailah Dinasti Umayyahmenancapkan kekuasaanya yang diprakasai oleh Mu’awiyah bin Abi Sufyan. Memasuki masa Bani Umayyah, pemerintah yang bersifat demokratis berubah menjadi monarchi (turuntemurun). Kekuasaan Bani Umayyah berumur kurang lebih 89 tahun yakni dari 661 M / 41 Hsampai dengan 750 M / 132 H. Ibu kota Negara dipindahkan Muawiyyah dari madinah kedamaskus, tempat ia berkuasa sebagai gubernur sebelumnya. Selama kurun waktu tersebutterdapat 14 khalifah yang pernah memerintah, diantaranya terdapat khalifah:

1. Khalifah besar yaitu Muawiyah bin Abi Sufyan (661-680 M),

2. Abd al-Malik ibn Marwan (685-705 M),

3. al walid ibn abdul malik (705715 M),

4. Umar ibn Abd al-aziz (717-720 M)

5. Hasyimibn Abd al-Malik (724-743 M).



Ekspansi yang terhenti pada masa khalifah Usman dan Ali dilanjutkan kembali olehdinasti ini. Di zaman Muawiyyah dapat menguasai daerah khurasan sampai ke sungai Oxusdan Afganistan sampai ke Kabul. Angkatan lautnya melakukan serangan serangan ke ibukota Bizantium, Konstantinopel. Ekspansi ke timur yang dilakukan Muawiyyah kemudiandilanjutkan oleh khalifah Abd al malik. Dia mengirim tentara menyeberangi sungai Oxus dandapat berhasil menundukkan Balk, Bukhara, Khawarizm, Ferghana dan Samarkand.Tentaranya bahkan sampai ke india dan dapat mengusai Balukhistan, Sind dan daerah Punjabsampai ke Maltan.Ekspansi ke barat secara besarbesaran dilanjutkan di zaman al walid ibn abdul malik. Masa pemerintahan Walid adalah masa ketentraman, kemakmuran, dan ketertiban. Pada masa pemerintahannya yang berjalan kurang lebih sepuluh tahun itu tercatat suatu ekspedisi militer dari Afrika 711 M. setelah al jazair dan maroko dapat ditundukkan, Tariq bin Ziyad, pemipin pasukan islam, dengan pasukannya menyebrangi selat yang memisahkan antara Marokodengan benua Eropa, dan mendarat di suatu tempat yang sekarang di kenal dengan namaGilbraltal (jabal thariq). Tentara spanyol dapat dikalahkan. Meskipun keberhasilan banyak dicapai dinasti ini, namun tidak berarti bahwa dalamnegeri dapat dianggap stabil. Muawiyah tidak mentaati isi perjanjiannya dengan Hasan ibnuAli. Ketika Yazid naik tahta, sejumlah tokoh terkemuka di Madinah tidak mau menyatakansetia kepadanya. Yazid kemudian mengirim surat kepada gubernur Madinah, untuk memaksa penduduk mengambil sumpah setia kepadanya. Semua orang terpaksa tunduk, kecuali Husainibnu Ali dan Abdullah ibn Zubair.Bersamaan dengan itu, Syi’ah (pengikut Ali) melakukan penggabungan kekuatan kembali Pada tahun 680 M, Husain ibn Ali pindah dari Mekah ke Kufah atas permintaan golongan Syi’ah yang ada di Irak. Umat islam di daerah itu tidak mengakui Yazid. Mereka mengangkat Husain sebagai khalifah. Dalam pertempuran diKarbela, sebuah daerah di dekat Kufah, tentara Husain kalah dan ia mati terbunuh. Ketikakekuasaan Bani Umayyah berada di bawah khalifah Yazid ibn Abd al- Malik (720-724M). Penguasa ini terlalu gandrung kepada kemewahan dan kurang memperhatikan kehidupan rakyat. Kerusuhan terus berlanjut hingga masa pemerintahan khalifah berikutnya, Hisyam ibnAbd al-Malik (724-743M). Bahkan di zaman Hisyam muncul satu kekuatan baru yangmenjadi tantangan berat bagi pemerintahan Bani Umayyah. Kekuatan ini berasal darikalangan Bani Hasyim. Kekuatan ini mampu menggulingkan dinasti Umawiyah danmenggantikannya dengan dinasti baru, Bani Abbas. Sepeninggalnya Hisyam ibn Abd al-Malik, khalifah-khalifah Bani Umayyah yang tampil bukan hanya lemah tapi juga bermoral buruk. Hal ini memperkuat golongan oposisi. Akhirnya, tahun 750 M, daulat Umayyahdigulingkan Bani Abbas yang bersekutu dengan Abu Muslim al-khurasani.


2.4 Dampak Penjajahan Dunia Barat Terhadap Islam

Kelemahan dan kemunduran dunia Islam dimanfaatkan oleh bangsa-bangsa Barat untuk bangkit dan bergerak menuju ke arah negara-negara Islam serta menguasai dan menjajahnya. Motivasi mereka datang ke negara-negara Islam adalah motivasi politik, ekonomi, dan agama. Hal ini dapat terlihat dari cara-cara mereka datang untuk pertama kali ke negara-negara Islam. Mereka datang dengan dalih untuk berdagang atau mencari rempah-rempah di Timur. Akhirnya mereka terangsang oleh keuntungan besar dan ambisi yang kuat, sehingga muncullah keinginan untuk menguasai semua sistem ekonomi dan politik negara-negara Islam.

Pada saat yang sama, dunia Islam sedang terus dilanda kemunduran dan kelemahan dalam berbagai bidang, sehingga negara-negara Islam tidak mampu bersaing dengan bangsa Barat yang didukung oleh kekuatan politik militer yang tangguh. Saat itulah dunia Islam berada dalam kekuasaan kaum penjajahan Barat

Setelah bangsa-bangsa Barat menguasai sistem ekonomi dan politik negara-negara Islam, terdapat pula negara Barat yang menjajah dunia Islam yang melakukan penyebaran agam Kristen melalui missionaris dan zendingnya. Penjajahan bangsa Barat yang dipelopori oleh bangsa Spanyol dan Portugis mempunyai tujuan yang hampir sama, yaitu di samping mencari daerah bahan mentah dan bahan baku serta mencari daerah penanaman modal asing, mereka juga berusaha untuk menyebarkan agama Kristen di wilayah jajahannya. Walaupun usahanya tidak segencar yang dilakukan oleh Spanyol dan Portugis yang bersemboyan Gold, yaitu semangat untuk mencari keuntungan besar, Glory, yaitu semangat untuk mencapai kejayaan dalam bidang kekuasaan, Gospel, yaitu semangat menyebarkan agama Kristen di masyarakat yang terjajah. Oleh karena itu, kedua bangsa Barat tersebut terus gencar melakuakn penjajahan terhadap negara-negara Islam dan berusaha menguasainya, sehingga dengan mudah mereka dapat menyebarkan agama Kristen. Kondisi seperti ini didukung oleh semangat balas dendam mereka terhadap bangsa-bangsa Islam yang dulunya pernah menjajah bangsa Barat, terutama Spanyol. Semangat balas dendam ini disebut dengan istilah reconquesta.

Dengan demikian, motivasi bangsa-bangsa Barat dalam menjajah negara-negara Islam selain motivasi ekonomi dan politik juga motivasi agama. Masyarakat Islam yang berada di bawah kekuasaan bangsa-bangsa Barat ditekan, sehingga banyak di antara umat Islam yang melarikan diri atau bertahan dengan melakukan perlawanan terhadap kekuasaan penjajah Barat tersebut. Gerak langkah umat Islam diawasi sedemikian rupa, sehingga mereka tidak dapat mengembangkan peradabannya atau paling tidak mempertahankan peradaban Islam yang masih ada. Hampir semua sistem Barat diterapkan di dunia Islam, termasuk peradabannya. Masyarakat Islam diubah budayanya agar berperilaku dan berperadaban Barat. Dengan demikian, pola hidup dan pemikiran umat Islam mengarah kepada bangsa Barat yang menjajah.



b. Wilayah Islam yang dijajah dan perilaku mereka terhadap wilayah Islam

Di antara negara-negara atau wilayah Islam yang jatuh ke tangan penjajah bangsa Barat adalah sebagai berikut:

· Kerajaan Islam Malaka jatuh ke tangan Portugis tahun 1511 M

· Nusantara (Indonesia) jatuh di tangan Belanda tahun 1602 M

· Mesir jatuh ke tangan Napoleon Bonaparte, Prancis tahun 1789-1802 M

· Oman dan Qatar jatuh di tangan Inggris tahun 1802 M

· Aljazair jatuh ke tangan Prancis tahun 1830-1857 M

· Kaukasia jatuh ke tangan Rusia tahun 1834-1859 M

· Aden jatuh ke tangan Inggris tahun 1839 M

· Kerajaan Mughal di India dikuasai Inggris tahun 1857 M

· Daerah di sekitar Bukhara dan Samarkand dikuasai Rusia tahun 1866 M

· Uzbekistan direbut Rusia tahun 1973-1887 M

· Tunisia dikuasai Perancis tahun 1881-1883 M

· Mesir dikuasai Inggris tahun 1882 M

· Eritaria dikuasai Italia tahun 1885-1890 M

· Sinegal dikuasai Perancis tahun 1890 M

· Nigeria Atas dan Pantai Gading direbut Prancis tahun 1891-1899 M

Sudan ditaklukan 1898 M

· Baluchistan dikuasai Inggris tahun 1906 M

· Chad dikuasai Prancis tahun 1900 M

· Kesultanan Tripoli dan Syreneica direbut Italia tahun 1912-1913 M

· Maroko direbut Perancis dan Spanyol tahun 1912 M

· Kuwait dikuasai Inggris tahun 1914 M

· Irak dikuasai Inngris tahun 1920 M

· Syria dan Libanon jatuh ke tangan Perancis tahun 1920 M

· Kesultanan Sulu dan Mindanau di Philipina jatuh ke Spanyol tahun 1851 M

Demikian sebagian negara-negara atau wilayah-wilayah Islam yang jatuh ke tangan bangsa-bangsa Barat. Bangsa-bangsa Barat dengan seenaknya membagi-bagi wilayah yang dikuasainya, seperti mereka membagi-bagikan kue yang baru mereka peroleh. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada saat kelemahan umat Islam seluruh benua Asia Afrika jatuh ke tangan bangsa-bangsa Barat. Meskipun berada dalam tekanan dan penjajahan umat Islam terus melakukan perlawanan dan berusaha membebaskan tanah air dan agamanya dari tekanan para penjajah bangsa-bangsa Barat tersebut. Sebab para penjajah yang datang ke negara-negara Asia Afrika, selain untuk mengeruk hasil bumi dan keuntungan yang sangat besar, mereka juga menyebarkan agam Kristen. Oleh karena itu, tak jarang terjadi bentrokan dan perlawanan umat Islam tidak semata hanya untuk mengusir kaum penjajah, tetapi juga berusaha menghapus pengaruh agama Kristen. Sebab pada masa penjajahan, agama Kristen juga memainkan peran dalam melakukan penekanan terhadap para penduduk muslim di daerah yang dikuasainya.



c. Dampak penjajahan bangsa Barat di bidang politik dan ekonomi

Keberadaan penjajah bangsa Barat di wilayah-wilayah Islam berakibat negatif dan menimbulkan bahaya serius bagi bangsa terjajah, seperti bahaya dalam bidang politik, ekonomi, dan akhlaq. Penjajahan itu menyebabkan kehancuran politik bangsa yang dijajahnya. Beratus-ratus tahun bangsa yang dijajah, seperti Indonesia, tidak mampu memimpin bangsanya, tidak dapat mengatasi kesulitan dan penderitaan rakyatnya. Politik kapitalisme membuat bangsa yang dijajah mempunyai watak ingin mengeruk keuntungan tanpa menghiraukan penderitaan orang lain. Para tuan tanah bekerja merampas tanah rakyat dengan cara paksa. Begitu juga dengan para cukong, mereka banyak yang menindas rakyat kecil dengan merampas harta milik mereka. Sikap dan perilaku mereka sangat bertentangan dengan watak bangsa Indonesia dan nilai-nilai kemanusiaan yang diajarkan oleh agama Islam.

Bahaya lain dalam bidang politik yang diakibatkan dari peninggalan penjajahan adalah penghalalan segala cara untuk mencapai tujuan. Paham ini kemudian dikembangkan oleh kaum yang ingin mencapai tujuan dengan menghalalkan segala cara. Paham ini sangat merusak persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dan umat Islam secara keseluruhan.

Hampir seluruh negeri Islam di dunia yang pernah dijajah oleh bangsa-bangsa Barat, dalam struktur pemerintahannya dan landasan negerinya mempergunakan landasan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Pada umumnya mempergunakan dasar yang mereka peroleh dari negeri penjajahnya. Hal ini pada akhirnya akan menekan pula masyarakat yang mendiami wilayah Islam atau memperlakukan masyarakat Islam tidak dengan sewajarnya. Oleh karena itu, persoalan bahaya politik ini harus diantisipasi sejauh mungkin, agar tidak berbahaya bagi kehidupan bangsa dan masyarakat Islam di negara-negara bekas jajahan bangsa-bangsa Barat.

Bahaya lain yang ditimbullkan dari kolonialisme Barat dalam bidang ekonomi adalah kapitalisme. Sistem kapitalisme ini amat berbahaya bagi keberadaan dan perjuangan umat Islam dalam upaya meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat Islam. Jika sistem ini terus dipertahankan, maka kemiskinan terus akan bertambah, dan kesengsaraan umat Islam akan semakin parah. Sebab modal akan terkumpul pada satu orang atau sekelompok orang tertentu saja, sementara banyak orang yang tidak memiliki modal untuk usaha dan mempertahankan kehidupannya. Selain itu, sistem ini dikhawatirkan dapat menimbulkan eksploitasi sumber daya alam dan sumber daya manusia.

Untuk mengatasi hal itu, umat Islam harus saling tolong menolong dan membantu sesama, dengan tanpa dilatar belakangi oleh kepentingan pribadi atau golongan. Umat Islam harus dapat membangkitkan semangat juang mereka dalam segala hal. Sehingga mereka tidak lagi menjadi bahan atau obyek penjajahan. Umat Islam harus bersatu dan memperjuangkan hak-hak masyarakat muslim dari penindasan yang dilakukan baik oleh bangsa-bangsa Barat ataupun penindasan yang dilakukan oleh umat Islam sendiri. Umat Islam harus terbebas dari segala bentuk penindasan dan ketergantungan dengan bangsa-bangsa bekas penjajahnya.

Semua itu harus diwujudkan dalam upaya untuk mengatasi persoalan yang dihadapi umat dan dunia Islam, akibat dari sistem kolonialisme bangsa-bangsa Barat. Sehingga dunia Islam terbebas dari keterbelakangan dan kebodohan, yang pada akhirnya umat Islam memiliki derajat yang sama dengan bangsa-bangsa Barat bahkan lebih tinggi.


2.5 Masa Kejaayan Islam ke 2

Pembaharuan dalam islam dikenal juga dengan modernisasi islam, yangmempunyai tujuan untuk menyesuaikan ajaran yang terdapat dalam agama denganilmu pengetahuan dan filsafat modern, tetapi perlu diingat bahwa dalam islam adaajaran yang tidak bersifat mutlak, yaitu penafsiran dari ajaran-ajaran yang bersifatabadi dari masa ke masa. Dengan kata lain pembaharuan mengenai ajaran-ajaranyang bersifat mutlak tak dapat diadakan karena sudah tak bisa lagi diganggu gugatseperti pada hukum-hukum yang tercantum dalam al-Qur’an. Pembaharuan dapat dilakukan dengan meninjau kembali beberapa aspekyang memang memerlukan untuk diperbaharui seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern yang mampu diterapkan dalam kehidupan sehari-harisepertisekarangini. Hakikat pembaharuan merujuk kepada makna kata tajdid, kemudian muncul berbagai istilah yang dipandang memiliki relevansi makna dengan pembaruan, yaitu modernisme, reformisme, puritanisme, revivalisme dan fundamentalisme. Di samping kata tajdid, ada istilah lain dalam kosa kata Islam tentang kebangkitan atau pembaruan, yaitu ishlah. Kata tajdid biasa diterjemahkansebagai pembaharuan dan kataishlahsebagai perubahan. Kedua kata tersebut secara bersama sama mencerminkan suatu tradisi yang berlanjut, yaitu suatu upaya menghidupkan kembali keimanan Islam beserta praktik-praktiknya dalam komunitas kaum muslimin. Berkaitan hal tersebut, maka pembaruan dalam Islam bukan dalam hal yang menyangkut dengan dasar atau fundamental ajaran Islam; artinya bahwa pembaruan Islam bukanlah dimaksudkan untuk mengubah, memodifikasi, ataupun merevisinilai-nilai dan prinsip-prinsip Islam supaya sesuai dengan selera jaman, melainkanlebih berkaitan dengan penafsiran atau interpretasi terhadap ajaran-ajaran dasaragar sesuai dengan kebutuhan perkembangan, serta semangat jaman. Menurut “Harun Nasution” Pembaharuan Islam adalah fikiran dan gerakanuntuk menyesuaikan faham-faham keagamaan Islam dengan perkembangan baruyang ditimbulkan oleh pengetahuan dan teknologi modern.

Pemikiran pembaharuan atau modernisasi dunia Islam timbul terutamakarena adanya kontak yang terjadi antara dunia Islam dan Barat. Dengan adanyakontak itu, umat Islam abad XIX mulai menyadari bahwa mereka telah mengalamikemunduran dibandingankan dunia Barat yang pada saat itu mulai menemukan titikkemajuan peradaban. Sebelum periode modern, hubungan atau kontak antara Islam dan Baratsebenarnya sudah terjadi, terlebih antara Kerajaan Utsmani (yang mempunyaidaerah kekuasaan di daratan Eropa) dengan beberapa negara Barat. Namun kontakdengan kebudayaan Barat ini semakin intens saat jatuhnya kekuatan Mesir oleh Napoleon Bonaparte dari Perancis, disusul dengan imperialisasi Barat terhadapnegara-negara muslim lainnya. Kondisi itu akhirnya membuka pemikiran pemuka- pemuka intelektual dan pemerintahan Islam di Mesir untuk segera mengadakanupaya-upaya pembaharuan. Di antara hal-hal yang mendorong lahirnyanya gerakan pembaharuan danmodernisasi Islam adalah:

1. Adanya sifat jumud (stagnan) yang telah membuat umat Islam berhenti berpikir dan berusaha. Selama umat Islam masih bersifat jumud dan tidak mau berpikir (berijtihad)maka mereka tidak mungkin mengalami kemajuan. Kemajuan masyarakat hanyaakan bisa tercapai melalui pengkajian ilmu pengetahuan yang terus menerus untukkemudian diaplikasikan dalam teknologi terapan dan kehidupan sosial yang nyatademi kemajuan masyarakat. Untuk itulah maka perlu diadakan upaya pembaharuandengan memberantas sikap jumud dan menggerakkan kembali tradisi ijtihad dikalangan umat Islam.

2. Persatuan di kalangan umat Islam mulai terpecah belah. Umat Islam tidak akan mengalami kemajuan apabila tidak ada persatuandan kesatuan yang diikat oleh tali ukhuwah Islamiyah. Karena itu maka lahirlah

3. suatu gerakan pembaharuan yang berupaya memberikan inspirasi kepada seluruhumat Islam untuk bersatu dan melawan imperialisme Barat

4. Hasil adanya kontak yang terjadi antara dunia Islam dan Barat.Dengan adanya kontak ini mereka sadar bahwa mereka mengalamikemunduran dibandingkan Barat. Terutama pasca terjadinya peperangan antarakerajaan Utsmani dengan kerajaan Eropa, di mana pada masa-masa sebelumnyakerajaan Utsmani selalu menang dalam peperangan namun saat itu mengalamikekalahan. Hal ini membuat tokoh-tokoh kerajaan Utsmani berupaya menyelidiki rahasia kekuatan militer Eropa. Ternyata rahasianya adalah “sistem militer modern” yang dimiliki Eropa, sehingga,pembaharuan dalam dunia Islam pun salah satunyadipusatkan pada bidang militer.[6] Meski demikian, pembaharuan dalam Islam berbeda dengan renaissance dalam dunia Barat.Jika renaissance Barat muncul dengan cara “menyingkirkan” peran agama dari kehidupan masyarakat, maka pembaharuan Islam sebaliknya, yakni untuktujuan memperkuat prinsip dan ajaran Islam itu sendiri demi kemashlahatan duniasecara lebih luas. Pada saat dunia Islam mengalami kemunduran, bangsa Barat justru mengalami kemajuan dan berhasil melakukan ekspansi wilayah perdagangan baru. Meski jalur strategis perdagangan yang selama itu menjadi jalur internasionaltelah dikuasai oleh umat Islam sehingga bangsa Barat sulit melakukan transaksi-transaksi perdagangan melalui jalur tersebut, namun dengan didukung olehkesuksesan Christoper Columbus (1492M) yang berhasil menemukan benuaAmerika, juga Vasco da Gama yang berhasil menemukan jalur ke Timur melaluiTanjung Harapan pada tahun 1498M. Beberapa bulan kemudian ia mulai menerbitkan majalah termasyhur, Al-Manar. Didalam nomor pertama dijelaskan bahwa tujuan al-manar antar lain mengadakan pembaharuan dalam bidang agama, social dan ekonomi, memberantastahayul dan bid’ah yang masuk kedalam tubuh islam, menghilangkan faham fatalism yang terdapat dalam kalangan umat islam, serta faham-faham salah yangdibaw tarekat-tarekat tasawuf, meningkatkan mutu pendidikan dan membela umat islam terhadap permainan politik Negara-negara barat.



Tokoh-tokoh pembaruan Islam dalam dunia modern yang dikenal hingga saat ini adalah:

· Muhammad bin Abdul Wahab

· Shah Waliullah

· Muhammad Ali Pasya

· Al-Tahtawi

· Jamaluddin al-Afgani

· Muhammad Abduh

· Rasyid Ridla

· Sayyid Ahmad Khan

Masa pembaharuan (modern) bagi dunia Islam adalah masa yang dimulai dan tahun 1800 M sampai sekarang. Masa pembaharuan ditandai dengan adanya kesadaran umat Islam terhadap kelemahan dirinya dan adanya dorongan untuk memperoleh kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. dengan adanya gebrakan perubahan ini menjadi sebuah cara utama dalam merebut dalam hal kejayaan islam yang dulu direbut oleh agama lain nya.










BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
A. Kesimpulan

Secara garis besar umat Islam mengalami kemunduran dikarenakankurang memperhatikan pelaksanaan ajaran agamanya dan dominasi Negara-negara barat dalam bidang politik dan peradaban Pada akhirnya makna yang terkandung dalam makalah ini adalah, bahwa sebagai umat Islam patut berbangga diri telah mendapat hidayah dantakdir dilahirkan sebagai umat Islam. Sedemikian hebatnya kejayaan Islamdimasa lampau mulai dari kebudayaan, ilmu pengetahuan hingga sistempemerintahan yang sudah tertata rapi dan mempunyai sistem pemerintahanyang demokratis. Isi Al-Quran yang demikian berarti bagi kehidupan manusia, sebagaituntunan dunia akhirat telah mengatur aturan-aturan main dalammenjalankan tugasnya manusia di bumi ini untuk selalu melakukan kebaikandan ibadah yang semata-mata dilakukan karena ingin mendapat Ridha-Nya.
B. Saran

Oleh karena itu, kita sebagai umat Islam yang menjalani ajaran AllahSWT dan meneladani sunnah Rasul-Nya hendaknya kita semua sebagai umatIslam wajib untuk melaksanakan kewajiban dan menjauhi segala larangan-Nya. Sebab, para pendahulu kita telah berjuang untuk kemajuan agama Islam walaupun pada saat itu pula Islam mengalami kemunduran dan padaakhirnya Islam mengalami kebangkitan.




































DAFTAR PUSTAKA





Imam as-suyuthi, tarikh khulafa sejarah para khalifah, Abdurrahman ibn abu bakr muhammad ibn sabiquddin, CV Qisthi Press, p.5,6, Januari 2019

SIHS Intan - Rihlah: Jurnal Sejarah dan Kebudayaan, 2016 - journal3.uin-alauddin.ac.id

Imam as-suyuthi, tarikh khulafa sejarah para khalifah, Abdurrahman ibn abu bakr muhammad ibn sabiquddin, CV Qisthi Press, p14,15, Januari 2019.



Tarikh islam, sejarah siroh nabi Muhammad saw,

Sejarah Perkembangan Peradaban Islam dalam Tiga Periode, Klasik-Modern"

Muhammad Khalil, Sejarah Kebudayaan Islam untuk MA kelas 11. Hlm. 5-6






[1]Imam as-suyuthi, tarikh khulafa sejarah para khalifah, Abdurrahman ibn abu bakr muhammad ibn sabiquddin, CV Qisthi Press, p.5,6, Januari 2019.




[2] SIHS Intan - Rihlah: Jurnal Sejarah dan Kebudayaan, 2016 - journal3.uin-alauddin.ac.id


[3] Imam as-suyuthi, tarikh khulafa sejarah para khalifah, Abdurrahman ibn abu bakr muhammad ibn sabiquddin, CV Qisthi Press, p14,15, Januari 2019.




[4] : Tarikh islam, sejarah siroh nabi Muhammad saw,


[5] "Sejarah Perkembangan Peradaban Islam dalam Tiga Periode, Klasik-Modern"


[6] Muhammad Khalil, Sejarah Kebudayaan Islam untuk MA kelas 11. Hlm. 5-6

No comments:

Post a Comment

Hanya anggota Blog Yang Dapat Memberikan Komentar, Komentar yang belum tampil akan dicek terlebih dahulu oleh Admin.

Terima Kasih Atas Komentarnya