Ketika Allâh Azza wa Jalla mempersilahkan Adam Alaihissallam tinggal di surga, Allâh Azza wa Jalla telah mengingatkan Adam Alaihissallam untuk mewaspadai godaan Iblis karena dia adalah musuh bagi nabi Adam dan keturunannya:
فَقُلْنَا يَا آدَمُ إِنَّ هَٰذَا عَدُوٌّ لَكَ وَلِزَوْجِكَ فَلَا يُخْرِجَنَّكُمَا مِنَ الْجَنَّةِ فَتَشْقَىٰ
Maka kami berkata, “Wahai Adam! Sesunggunya dia (iblis) musuh bagimu dan istrimu, maka sekali-kali janganlah dia sampai mengeluarkan kalian berdua dari surga sehingga kamu akan celaka. [Thaha/20:117]
Ini merupakan sebentuk pemuliaan bagi nabi Adam Alaihissallam , karena Allâh telah memberitahukan kepada beliau siapa musuhnya yang akan berusaha mencelakakan beliau dan juga istrinya. Pemberitahuan akan membuat Nabi Adam Alaihissallam lebih berhati-hati dan waspada terhadap segala tipu daya iblis.
NABI ADAM ALAIHISSALLAM DAN GODAAN IBLIS
Kedengkian serta kesombongan iblis tampak jelas ketika ia menolak perintah Allâh Azza wa Jalla yang menyuruhnya bersujud kepada Nabi Adam Alaihissallam . Ketika itu, iblis berusaha membela diri dengan mengemukakan alasan-alasan pembangkangannya. Disebutkan dalam beberapa ayat al-Qur’an:
قَالَ يَا إِبْلِيسُ مَا مَنَعَكَ أَنْ تَسْجُدَ لِمَا خَلَقْتُ بِيَدَيَّ ۖ أَسْتَكْبَرْتَ أَمْ كُنْتَ مِنَ الْعَالِينَ ﴿٧٥﴾ قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ ۖ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ
Allâh berfirman, “Hai iblis! Apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku? Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi? Iblis berkata, “Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah”. [Shaad/38:75-76]
Akibat tidak mematuhi perintah Allâh Azza wa Jalla , iblis menjadi kufur dan berhak mendapatkan laknat dari Allâh Azza wa Jalla , kemudian Allâh Azza wa Jalla mengusirnya dari surga dengan penuh kehinaan.
Iblis memohon kepada Allâh Azza wa Jalla agar bisa hidup sampai hari kiamat dan Allâh mengabulkan permohonannya.
قَالَ رَبِّ فَأَنْظِرْنِي إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ ﴿٧٩﴾ قَالَ فَإِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِينَ ﴿٨٠﴾ إِلَىٰ يَوْمِ الْوَقْتِ الْمَعْلُومِ ﴿٨١﴾ قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ ﴿٨٢﴾ إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ
Iblis berkata, “Ya Rabbku! Beri tangguhlah aku sampai hari mereka dibangkitkan!’
Allâh Azza wa Jalla berfirman, “Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh sampai pada hari yang telah ditentukan waktunya (hari Kiamat).”
Iblis menjawab, “Demi keperkasaan-Mu! Aku akan menyesatkan mereka semuanya. Kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis[1] di antara mereka. [Shaad/38:79-83]
Sejak saat itu, Iblis mulai menebarkan permusuhannya dengan Nabi Adam Alaihissallam dan keturunannya.
Dalam ayat yang lain, disebutkan tekad kuat iblis untuk menyesatkan manusia. Allâh Azza wa Jalla berfirman:
قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ ﴿١٦﴾ ثُمَّ لَآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ ۖ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ
Iblis menjawab, ‘Karena Engkau telah menghukumku, aku benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian aku akan mendatangi mereka dari arah depan dan dari arah belakang mereka, dari arah kanan dan arah kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapatkan kebanyakan mereka bersyukur.’ [Al-A’râf/7:16- 17]
Pasca keluar dari surga, Iblis membuktikan tekadnya untuk menyesatkan Nabi Adam Alaihissallam dan istrinya. Dia berusaha menggoda Nabi Adam Alaihissallam dengan berbagai cara. Yang paling jitu dan menipu yaitu ia datang kepada Nabi Adam Alaihissallam mengaku sebagai pemberi nasehat yang jujur dan ingin menunjukan sesuatu yang lebih baik kepada Nabi Adam Alaihissallam . Ini diceritakan oleh Allâh dalam al-Qura’an, diantaranya dalam firman Allâh Azza wa Jalla :
فَوَسْوَسَ لَهُمَا الشَّيْطَانُ لِيُبْدِيَ لَهُمَا مَا وُورِيَ عَنْهُمَا مِنْ سَوْآتِهِمَا وَقَالَ مَا نَهَاكُمَا رَبُّكُمَا عَنْ هَٰذِهِ الشَّجَرَةِ إِلَّا أَنْ تَكُونَا مَلَكَيْنِ أَوْ تَكُونَا مِنَ الْخَالِدِينَ ﴿٢٠﴾ وَقَاسَمَهُمَا إِنِّي لَكُمَا لَمِنَ النَّاصِحِينَ
Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata, “Rabb kamu tidak melarangmu mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga).” Dan dia bersumpah kepada keduanya. “Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua.” [Al-A’raf/7:20-21]
Demikianlah, untuk suatu hikmah yang dikehendaki Allâh Azza wa Jalla , akhirnya iblis berhasil menggoda Nabi Adam Alaihissallam dan istrinya. Mereka mengkonsumsi buah yang dilarang oleh Allâh Azza wa Jalla . Akibatnya, aurat mereka terlihat dan mulailah sibuk menutupinya dengan dedaunan di surga. Allâh Azza wa Jalla berfirman dalam surat al-A’raf ayat ke 22 s/d 25, yang artinya, “Maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Rabb mereka menyeru mereka, “Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon itu dan Aku katakan kepadamu, “Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?”
Keduanya berkata, “Wahai Rabb kami! Kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.
Allâh berfirman, “Turunlah kamu sekalian, sebahagian kamu menjadi musuh bagi sebahagian yang lain. dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan”.
Allâh berfirman, “Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan.
PELAJARAN PENTING
Iblis akan hidup sampai hari kiamat.
Iblis akan senantiasa memusuhi, menggoda dan berusaha menjerumuskan manusia ke dalam api neraka.
Senjata iblis yang dipergunakan untuk memerangi bani Adam hanyalah bisikan dan menghiasi sesuatu yang buruk supaya terlihat indah dalam pandangan bani Adam
Laki-laki dan perempuan berkewajiban menutupi aurat mereka masing-masing
Dosa menyebabkan iblis terusir dari surga begitu pula Nabi Adam Alaihissallam dan istri beliau, hanya saja Nabi Adam Alaihissallam dan istri beliau segera menyadari dan mengakui kesalahan mereka lalu bertaubat dan memohon ampunan kepada Allâh Azza wa Jalla sehingga Allâh Azza wa Jalla menerima taubat mereka serta mengampuni dosa mereka.
[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 04/Tahun XIX/1436H/2015. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196.Kontak Pemasaran 085290093792, 08121533647, 081575792961, Redaksi 08122589079]
_______
Footnote
[1] yang dimaksud dengan mukhlis ialah orang-orang yang telah diberi taufiq untuk mentaati segala petunjuk dan perintah Allâh Azza wa Jalla
Read more https://almanhaj.or.id/5959-kisah-adam-dan-godaan-iblis.html
فَقُلْنَا يَا آدَمُ إِنَّ هَٰذَا عَدُوٌّ لَكَ وَلِزَوْجِكَ فَلَا يُخْرِجَنَّكُمَا مِنَ الْجَنَّةِ فَتَشْقَىٰ
Maka kami berkata, “Wahai Adam! Sesunggunya dia (iblis) musuh bagimu dan istrimu, maka sekali-kali janganlah dia sampai mengeluarkan kalian berdua dari surga sehingga kamu akan celaka. [Thaha/20:117]
Ini merupakan sebentuk pemuliaan bagi nabi Adam Alaihissallam , karena Allâh telah memberitahukan kepada beliau siapa musuhnya yang akan berusaha mencelakakan beliau dan juga istrinya. Pemberitahuan akan membuat Nabi Adam Alaihissallam lebih berhati-hati dan waspada terhadap segala tipu daya iblis.
NABI ADAM ALAIHISSALLAM DAN GODAAN IBLIS
Kedengkian serta kesombongan iblis tampak jelas ketika ia menolak perintah Allâh Azza wa Jalla yang menyuruhnya bersujud kepada Nabi Adam Alaihissallam . Ketika itu, iblis berusaha membela diri dengan mengemukakan alasan-alasan pembangkangannya. Disebutkan dalam beberapa ayat al-Qur’an:
قَالَ يَا إِبْلِيسُ مَا مَنَعَكَ أَنْ تَسْجُدَ لِمَا خَلَقْتُ بِيَدَيَّ ۖ أَسْتَكْبَرْتَ أَمْ كُنْتَ مِنَ الْعَالِينَ ﴿٧٥﴾ قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ ۖ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ
Allâh berfirman, “Hai iblis! Apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku? Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi? Iblis berkata, “Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah”. [Shaad/38:75-76]
Akibat tidak mematuhi perintah Allâh Azza wa Jalla , iblis menjadi kufur dan berhak mendapatkan laknat dari Allâh Azza wa Jalla , kemudian Allâh Azza wa Jalla mengusirnya dari surga dengan penuh kehinaan.
Iblis memohon kepada Allâh Azza wa Jalla agar bisa hidup sampai hari kiamat dan Allâh mengabulkan permohonannya.
قَالَ رَبِّ فَأَنْظِرْنِي إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ ﴿٧٩﴾ قَالَ فَإِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِينَ ﴿٨٠﴾ إِلَىٰ يَوْمِ الْوَقْتِ الْمَعْلُومِ ﴿٨١﴾ قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ ﴿٨٢﴾ إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ
Iblis berkata, “Ya Rabbku! Beri tangguhlah aku sampai hari mereka dibangkitkan!’
Allâh Azza wa Jalla berfirman, “Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh sampai pada hari yang telah ditentukan waktunya (hari Kiamat).”
Iblis menjawab, “Demi keperkasaan-Mu! Aku akan menyesatkan mereka semuanya. Kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis[1] di antara mereka. [Shaad/38:79-83]
Sejak saat itu, Iblis mulai menebarkan permusuhannya dengan Nabi Adam Alaihissallam dan keturunannya.
Dalam ayat yang lain, disebutkan tekad kuat iblis untuk menyesatkan manusia. Allâh Azza wa Jalla berfirman:
قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ ﴿١٦﴾ ثُمَّ لَآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ ۖ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ
Iblis menjawab, ‘Karena Engkau telah menghukumku, aku benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian aku akan mendatangi mereka dari arah depan dan dari arah belakang mereka, dari arah kanan dan arah kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapatkan kebanyakan mereka bersyukur.’ [Al-A’râf/7:16- 17]
Pasca keluar dari surga, Iblis membuktikan tekadnya untuk menyesatkan Nabi Adam Alaihissallam dan istrinya. Dia berusaha menggoda Nabi Adam Alaihissallam dengan berbagai cara. Yang paling jitu dan menipu yaitu ia datang kepada Nabi Adam Alaihissallam mengaku sebagai pemberi nasehat yang jujur dan ingin menunjukan sesuatu yang lebih baik kepada Nabi Adam Alaihissallam . Ini diceritakan oleh Allâh dalam al-Qura’an, diantaranya dalam firman Allâh Azza wa Jalla :
فَوَسْوَسَ لَهُمَا الشَّيْطَانُ لِيُبْدِيَ لَهُمَا مَا وُورِيَ عَنْهُمَا مِنْ سَوْآتِهِمَا وَقَالَ مَا نَهَاكُمَا رَبُّكُمَا عَنْ هَٰذِهِ الشَّجَرَةِ إِلَّا أَنْ تَكُونَا مَلَكَيْنِ أَوْ تَكُونَا مِنَ الْخَالِدِينَ ﴿٢٠﴾ وَقَاسَمَهُمَا إِنِّي لَكُمَا لَمِنَ النَّاصِحِينَ
Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata, “Rabb kamu tidak melarangmu mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga).” Dan dia bersumpah kepada keduanya. “Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua.” [Al-A’raf/7:20-21]
Demikianlah, untuk suatu hikmah yang dikehendaki Allâh Azza wa Jalla , akhirnya iblis berhasil menggoda Nabi Adam Alaihissallam dan istrinya. Mereka mengkonsumsi buah yang dilarang oleh Allâh Azza wa Jalla . Akibatnya, aurat mereka terlihat dan mulailah sibuk menutupinya dengan dedaunan di surga. Allâh Azza wa Jalla berfirman dalam surat al-A’raf ayat ke 22 s/d 25, yang artinya, “Maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Rabb mereka menyeru mereka, “Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon itu dan Aku katakan kepadamu, “Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?”
Keduanya berkata, “Wahai Rabb kami! Kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.
Allâh berfirman, “Turunlah kamu sekalian, sebahagian kamu menjadi musuh bagi sebahagian yang lain. dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan”.
Allâh berfirman, “Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan.
PELAJARAN PENTING
Iblis akan hidup sampai hari kiamat.
Iblis akan senantiasa memusuhi, menggoda dan berusaha menjerumuskan manusia ke dalam api neraka.
Senjata iblis yang dipergunakan untuk memerangi bani Adam hanyalah bisikan dan menghiasi sesuatu yang buruk supaya terlihat indah dalam pandangan bani Adam
Laki-laki dan perempuan berkewajiban menutupi aurat mereka masing-masing
Dosa menyebabkan iblis terusir dari surga begitu pula Nabi Adam Alaihissallam dan istri beliau, hanya saja Nabi Adam Alaihissallam dan istri beliau segera menyadari dan mengakui kesalahan mereka lalu bertaubat dan memohon ampunan kepada Allâh Azza wa Jalla sehingga Allâh Azza wa Jalla menerima taubat mereka serta mengampuni dosa mereka.
[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 04/Tahun XIX/1436H/2015. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196.Kontak Pemasaran 085290093792, 08121533647, 081575792961, Redaksi 08122589079]
_______
Footnote
[1] yang dimaksud dengan mukhlis ialah orang-orang yang telah diberi taufiq untuk mentaati segala petunjuk dan perintah Allâh Azza wa Jalla
Read more https://almanhaj.or.id/5959-kisah-adam-dan-godaan-iblis.html
No comments:
Post a Comment
Hanya anggota Blog Yang Dapat Memberikan Komentar, Komentar yang belum tampil akan dicek terlebih dahulu oleh Admin.
Terima Kasih Atas Komentarnya